Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Angga/Ricky Gusur Lee/Yoo

Maggie Nuansa Mahardika
11/4/2015 00:00
Angga/Ricky Gusur Lee/Yoo
(Dok. PP PBSI)
GANDA putra Angga Pramata/Ricky Karanda Suwardi tampil mengejutkan di perempat final Singapore Open Super Series 2015. Mereka berhasil menekuk ganda putra peringkat satu dunia sekaligus unggulan satu asal Korea Selatan, Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong, dua gim langsung 21-19, 21-18.

Tampil dalam durasi 47 menit, Angga/ Ricky mengaku tak menyangka bisa langsung menang straight game.

"Tadi kami dari awal main sabar, main satu-satu. Kami pegang bola depannya, placing pelan-pelan, begitu ada kesempatan menyerang, langsung serang. Yoo Yeon-seong juga tadi banyak erornya. Buat besok kami coba satu-satu, semoga bisa menang lagi dan lebih baik lagi,’" kata Angga seusai bertanding di Singapore Indoor Stadium.

Angga/Ricky memimpin perolehan poin sejak awal. Bermain dengan ritme tenang dan terus mengatasi serangan lawan, Angga/Ricky berhasil memetik kemenangan dalam pertemuan kedua mereka itu. Sebelumnya, di Hong Kong Open 2014, Angga/Ricky kalah 20-22 dan 23-25.

"Dari pertemuan terakhir lalu, kami memang menugbah gaya permainan. Kami lebih tenang, fokus satu-satu. Penempatan bola lebih kami perhatikan, kalau ada kesempatan bola tanggung baru masuk," ujar Ricky.

Di partai semifinal, Angga/Ricky akan bertemu unggulan ketiga asal Jepang Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa. Kemenangan atas Lee/Yoo meningkatkan kepercayaan diri mereka.

"Bisa menang lawan unggulan memang membuat kami lebih percaya diri. Semoga kami bisa menang lagi besok,’" kata Ricky.

Selain Angga/Ricky, ganda putra andalan Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, juga berhasil mengamankan tiket semifinal. Juara Malaysia Open 2015 itu menyingkirkan rekan senegara mereka, Ade Yusuf/Wahyu Nayaka 21-12, 21-16.

Andalan Indonesia lainnya, ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir juga lolos ke semifinal. Di perempat final, Towi/Liliyana mengalahkan ganda Singapura Danny Bawa Chrisnanta/Yu Yan Vanessa Neo 21-10, 21-14.

Di tunggal putra, peluang Simon Santoso untuk mempertahankan gelar makin besar. Simon lolos ke semifinal setelah mengalahkan Tanongsak Saensomboonsuk (Thailand) 21-10, 21-19.

Di sektor putri, Indonesia kehabisan wakil. Ganda putri Pia Zebadiah Bernadeth/Rizki Amelia Pradipta dan tunggal putri Maria Febe Kusumastuti yang merupakan wakil terakhir Indonesia kandas di 8 besar.

Pia/Rizki dipulangkan unggulan enam asal Tiongkok Ou Dongni/Xiaohan Yu 10-21, 15-21. Sementara itu, Maria Febe disingkirkan oleh unggulan lima asal Taiwan, 21-10, 21-14.

Lifetime achievement
Sementara itu, legenda bulu tangkis Indonesia pada 1960-an Tan Joe Hok mendapat penghargaan lifetime achievement dari Flypower dan Inspiro. Tan Joe Hok merupakan 1 dari 7 atlet yang membawa Indonesia menjadi Juara Thomas Cup 1958. Ia juga peraih medali All England 1959 dan Asian Games 1962. Namanya bahkan masuk majalah ternama Amerika, Sports Illustrated, dan dijukuki pembunuh raksasa.

"Zaman sekarang persaingan memang makin ketat, harus memantau negara lain dengan serius. Sekarang itu ada atlet-atlet seperti Carolina Marin dari Spanyol. Dia punya mental bermain yang sangat bagus," ujarnya seusai menerima penghargaan di Kejuaraan Bulu Tangkis Tunggal Flypower, di Jakarta, kemarin. (R-3)

[email protected]



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya