Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
CABANG olahraga angkat besi Indonesia terus bergerilya mengincar tiket olimpiade. Teranyar, Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi Indonesia (PB PABSI) bakal mengirim atlet ke kejuaraan dunia angkat besi di Pattaya, Thailand, 16-27 September mendatang.
Kejuaraan itu disebut-sebut sebagai batu loncatan utama atlet jika ingin tampil di kompetisi tertinggi sekelas Olimpiade 2020 di Tokyo.
"Itu bisa dibilang buat ambil tiket kualifikasi (Olimpiade) hidup mati. Harus bisa dapat," kata Kepala Pelatih Pelatnas Angkat Besi, Dirja Wihardja, saat ditemui di Jakarta, Rabu (12/6).
Ia mengatakan, pada kejuaraan itu, para atlet harus mampu melampaui target angkat beban seberat minimal 325kg untuk satu tiket Olimpiade di kelas 67kg.
Menurutnya, angka itu merupakan hal mudah, mengingat beberapa atlet Indonesia pernah mencapai catatan yang lebih tinggi.
"Triatno saat pelatnas Asian Games sudah pernah (mengangkat) 340kg. Nah kami kembalikan lagi (angka itu) di sisa waktu ini," ujarnya.
Baca juga: Eko Yuli Naik Podium di Kejuraan Angkat Besi Asia
Ia percaya Eko Yuli Irawan dan kawan-kawan bisa merebut tiket di kejuaraan dunia tersebut.
Khusus untuk Eko, ia optimistis peraih medali perunggu Olimpiade Rio 2016 itu dapat mengamankan satu tempat di Olimpiade dengan bekal latihan dan kompetisi nasional sebelum kejuaraan dunia.
Terkait kompetisi nasional yakni Pra-PON, Dirja tidak mengkhawatirkan kondisi pemain yang harus membela daerah masing-masing.
Menurutnya, penyelenggaraan Pra-PON yang berlokasi di Bandung tidak mengharuskan para atlet untuk pulang ke daerah masing-masing.
"Ada Pra-PON Agustus di Bandung. Mereka akan berangkat dari sini (Jakarta) dan kembali lagi," terangnya. (Medcom/OL-2)
Regulasi baru IWF menghapus sejumlah kelas lama di cabang olahraga angkat besi dan menggantinya dengan kategori baru.
Lokasi Pelatnas yang berada di lingkungan militer turut mendukung pengawasan terhadap para atlet secara intensif selama 24 jam.
Lifter Eko Yuli Irawan mendukung kehadiran Program Indonesian Student Athlete yang memperjuangkan pendidikan ramah untuk atlet di Indonesia.
Di angkat besi, latihan harus kontinu dan tidak boleh terputus. Program sudah dirancang sehingga atlet memang tidak pulang saat Lebaran.
Selama berpuasa, porsi latihan lifter Rizki Juniansyah dalam satu hari berkurang dari sebelumnya dua kali (pagi dan sore) menjadi hanya satu kali.
Sebanyak 16 atlet yang masuk pelatnas 2024 masih fokus berlatih intensif di Pelatnas Kwini Jakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved