Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
BABAK play-off semifinal di Wilayah Barat antara Denver Nuggets dan Portland Trail Blazers diprediksi bakal berlangsung ketat dan panjang.
Berbeda hanya dengan pertemuan antara Golden State Warriors dan Houston Rockets. Sang juara bertahan Warriors telah memetik dua laga pertama dan tinggal dua kemenangan lagi untuk bisa lolos ke babak play-off final di Wilayah Barat.
Pada laga yang berlangsung di Pepsi Center, Denver, Colorado, Amerika Serikat (AS), Rabu (1/5) waktu setempat atau kemarin waktu Indonesia, Nuggets bertindak sebagai tuan rumah.
Pada laga pertama pertemuan dengan Blazers, skuat Nuggets sukses memetik kemenangan. Tim asuhan pelatih Terry Stotts itu dibungkam Nuggets dengan skor 113-121.
Dengan selisih 8 poin, Nuggets berharap bisa memetik kemenangan kedua dan membuka peluang untuk lolos ke babak final. Sayangnya, pada laga kedua kendati bermain di hadapan para suporternya, tim asuhan pelatih Michael Malone justru gagal meraih kemenangan.
Bermain sebagai tuan rumah, Nuggets dikalahkan Blazers dengan skor tipis 90-97. Kedudukan antardua tim tersebut menjadi imbang 1-1. Persaingan untuk merebut tiket final play-off Blazers versus Nuggets di Wilayah Barat akan kian kompetitif.
Pada laga pertama, Damian Lillard tampil impresif dengan mencetak 39 poin untuk Blazers. Justru pada laga kedua, point guard berusia 28 tahun tersebut hanya mencetak 14 poin melalui 5 dari 17 tembakannya.
Justru yang tampil lebih memukau ditunjukkan CJ McCollum mencetak 20 poin pada malam itu. Sementara itu, Enes Kanter menambahkan 15 poin untuk menjaga kemenangan Blazers.
Namun, lesunya aksi yang ditunjukkan Lillard telah digantikan McCollum dan Kanter. Skuat Blazers pun sukses membalas kekalahan atas Nuggets di laga pertama.
“Ini sangat penting. Tim tidak bisa menjaganya (McCollum) dengan satu orang saja. Mereka mengirimkan tim ganda, tim tiga. Saat itulah saya berkata, dia membuat dirinya lebih baik, tapi pada saat yang sama dia membuat semua orang menjadi lebih baik di sekitarnya,” ucap Kanter.
“Dia (McCollum) mengoper bola dan sangat aktif di pertahanan. Dia luar biasa kawan,” tambah Kanter.
Pangkas defisit poin
Sebenarnya Nuggets berhasil memangkas defisit 17 poin di kuarter ketiga. Namun, tambahan poin itu belum cukup karena Blazers tetap unggul di menit terakhir dengan 95-90.
Justru dua lemparan bebas dari guard Blazers, Rodney Hood, saat 17 detik tersisa membuat akhir pertandingan menjadi 97-90 untuk Blazers.
“Kabar baiknya, mereka kehilangan semua rebound ofensif dan mereka tak terlalu banyak melakukan konversi. Mereka memiliki peluang menembak 8 untuk 24 poin di kuarter kedua. Kami beruntung karena tidak mengalami kekalahan lagi,” ungkap pelatih Blazers, Terry Stotts.
Dari Nuggets, Nikola Jokic yang mampu mencetak 37 poin di laga pertama. Akan tetapi, pada laga kedua, Jokic hanya mampu mencetak 16 poin.
Jokic bermain dengan lambat pada laga kedua dan hampir tak mampu memegang kendali dalam permainan kali ini. “Kuarter terakhir kami kehilangan banyak umpan balik, tapi 23 rebound ofensif merupakan angka yang cukup besar,” ungkap Jokic. (AFP/Des/R-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved