Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
PERJALANAN tim Indonesia di Badminton Asia Mixed Team Championships 2019 telah selesai. Capaian sebagai semifinalis merupakan hasil maksimal yang mampu dibawa pulang punggawa merah putih dari Queen Elizabeth Stadium, Hong Kong. Meski berhasil mencapai target, namun tak ada piala yang bisa dibawa pulang akibat kurang fokus dalam menjalani pertarungan.
“Saya melihat ada beberapa hal yang masih harus ditambah dan dilatih lagi. Dari daya tahan, pola main, fokus itu yang paling penting. Banyak sekali kejadian ketika pemain kami sudah leading tapi malah lengah karena hilang fokus dan konsentrasi. Kemudian ada adaptasi lapangan juga yang harus dipercepat. Banyak hal non teknis yang perlu dimatangkan lagi dan disiapkan lagi untuk ke pertandingan berikutnya,” ujar Manajer tim Indonesia Susy Susanti dilansir dari Badmintonindonesia.org, Senin (25/3).
Baca juga: Indonesia Juara Grup C Badminton Asia Mixed Team Championships
Indonesia kalah dari Jepang setelah kehilangan tiga poin secara berurutan. Baik Sabar Karyaman Gutama/Frengky Wijaya Putra, Ruselli Hartawan maupun Shesar Hiren Rhustavito, sama-sama tak berhasil melewati lawan-lawannya dengan kemenangan.
“Contohnya kemarin pasangan ganda putra, beberapa kali servis nyangkut. Kan itu nggak boleh. Atau pemain yang sudah tahu kalau main cepet-cepetan bakal kalah, maka harus dipelankan. Nah kadang-kadang mereka pola-pola seperti itu mereka masih belum cepat tanggap. Banyak pembelajaran buat para atlet yang main di sini. Yang mungkin juga baru pertama kali main beregu,” lanjut Susy.
Susy juga menegaskan hasil turnamen ini tidak akan menjadi gambaran penampilan tim Indonesia di Piala Sudirman 2019 mendatang. Sebab, pemain yang diturunkan di Hong Kong merupakan pemain pelapis yang didominasi atlet muda Indonesia.
“Tentu ini tidak akan menjadi gambaran Piala Sudirman nanti. Karena pemain andalan kami tidak diturunkan. Begitu juga dengan tim dari negara lain. Turnamen ini menjadi pengalaman yang baik buat pemain-pemain muda kami. Karena selanjutnya kan mereka yang akan jadi ujung tombak Indonesia,” tutupnya.(OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved