Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
GANDA putri bulu tangkis Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu telah mengunci satu tiket ke babak semifinal Indonesia Masters 2019. Di babak perempat final, Jumat (25/1), mereka menumbangkan ganda putri Thailand, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai melalui rubber game dengan skor 21-16, 17-21, 21-13 di Istora, Senayan, Jakarta.
Polii/Rahayu akan menghadapi lawan kuat di semifinal yakni pasangan asal Jepang Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi. Dari rekor 10 kali pertemuan, pasangan Indonesia itu hanya berhasil unggul di dua pertandingan. Selebihnya, dalam delapan pertandingan matsutomo/Takahashi lebih superior.
meski demikian, pada pertemuan terakhir di Malaysia Masters 2019, Polii/Rahayu menang dengan skor 20-22, 21-13, 21-19. Capaian baru-baru ini tentu menjadi motivasi wakil Indonesia tersebut.
Pelatih Polii/Rahayu, Eng Hian menilai permainan anak asuhnya cukup baik di babak perempatfinal. Meski diakuinya banyak pula catatan yang perlu dievaluasi.
Khususnya pada gim kedua, ketika Polii/Rahayu tidak mampu merebut bola sehingga membawa keuntungan bagi lawan. "Tadi kan tidak bisa lepas dari tekanan lawan. Selain itu, kondisi lapangan juga kalah angin di gim kedua," tegasnya.
Menurut Eng Hian, memang tidak mudah untuk mengubah pola permainan secapat mungkin. Karena, pemain tentu perlu kenyamanan. Beruntung, di gim ketiga mereka kemudian bangkit dan tidak terjebak seperti di set kedua.
Menjelang semifinal, Eng mengaku akan menekankan kepada Polii/Rahayu untuk fokus dan meningkatkan kemampuan dari setiap pemain.
“Apa lagi di 2018 banyak menerima kekalahan dari mereka. Besok di semifinal akan kita persiapkan strategi, sehingga mereka bisa fresh dari segi tenaga dan pikiran,” tegasnya.
Terkait pelatihan khusus, lanjut Eng, tentu akan dilakukan dengan program spesifik sehingga ganda putri ini bisa bertahan lama meski set permainan berlangsung panjang.
"Kondisi badan pasti menurun. Tapi yang menjadi titik fokus saya adalah bagaimana mereka turun dengan kondisi yang fit," ucapnya.
"Karena selama ini kalah dengan Jepang bukan karena strategi atau teknik, melainkan lebih ke kebugaran atau stamina mereka. Kita akan persiapkan agar mereka bisa fresh lagi,” pungkas Eng. (X-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved