Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
MANTAN pemain NBA Hedo Turkoglu yang sekarang menjadi salah satu penasihat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, menuding pernyataan center New York Knicks Enes Kanter mengenai ketakutannya terhadap pemerintah Turki sebagai pencemaran nama baik.
Kanter, pekan lalu, mengatakan dirinya tidak akan bergabung dengan Knicks untuk laga melawan Milwaukee Bucks di London pada 17 Januari karena takut dibunuh oleh mata-mata Turki. Hal itu karena dirinya kerap mengkritik Erdogan yang disebutnya sebagai 'orang gila'.
"Ada kemungkinan saya dibunuh di sana. Mereka memiliki banyak mata-mata yang dengan mudah membunuh saya," ujar Kanter.
"Sangat sedih karena itu memengaruhi karier saya sebagai pebasket. Padahal saya ingin bergabung dengan rekan setim saya. Namun, karena ada satu orang gila, seorang maniak, saya tidak bisa melakukannya," imbuhnya.
Baca juga: Lakers akan Lawan Nets di Tiongkok
Turkoglu yang bermain di enam klub NBA antara 2000 dan 2015 menyebut pernyataan Kanter sebagai sebuah delusi dan menggarisbawahi pernyataan Knicks bahwa Kanter tidak bisa melakukan perjalanan ke London karena masalah visa. Pasalnya, paspor Kanter telah dicabut pemerintah Turki pada Mei 2017.
"Itu berarti Kanter tidak bisa masuk ke Inggris bukan karena takut nakun karena masalah paspor dan visa. Dia hanya mencari perhatian dengan pernyataan irasionalnya," ujar Turkoglu lewat Twitter.
"Pernyataannya merupakan lanjutan dari upaya pencemaran nama baik yang dilakukan Kanter terhadap pemerintah Turki serata upayanya untuk membuat dirinya merasa penting, berbanding terbalik dengan prestasinya di olahraga."
"Kanter bukan hanya menyasar pemerintah Turki namun juga pasukan keamanan Inggris yang diangapnya lemah dan tidak mampu melindungi dirinya," imbuh Turkoglu.
Kanter langsung membalas cicitan Turkoglu dengan cicitan yang menampilkan dokumen perjalanannya.
"Ini bukan masalah visa. Saya bisa saja pergi ke London," seru Kanter.
"Anda yang delusional. Karena Anda kini menjadi anjing peliharan Erdogan, silahkan Anda terus mengibaskan ekor," imbuhnya.
Pada Desember 2017, jaksa Turki menuntut Kanter dipenjara selama lebih dari empat tahun karena menghina Erdogan.
Kanter yang lahir di Swiss dan terpilih lewat draft urutan ketiga pada 2011 telah menyatakan dukungannya terhadap lawan politik Erdigan Fethullah Gulen yang telah tinggal di Amerika Serikat sejak 1999. (AFP/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved