Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

Tim Sprint Putri Realistis di Kejuaraan Asia

Budi Ernanto
26/12/2018 19:55
Tim Sprint Putri Realistis di Kejuaraan Asia
(ANTARA)

PENGURUS Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) menargetkan ada gelar juara dari Asian Track and Paracycling Championships (ATPC) 2019. 

Target itu dimunculkan karena kejuaraan tersebut akan dihelat di Velodrome, Jakarta pada 8-13 Januari 2019 dan diikuti 43 negara Asia.

Harapan adanya medali emas datang dari sektor putri. Ketua ISSI Raja Sapta Oktohari, Rabu (26/12), mengatakan mereka yang bisa diandalkan turun di nomor sprint, antara lain Elga Khasrisma dan Crismonita Dwi Putri. 

Elga, utamanya, punya catatan waktu yang cukup kompetitif. Tapi dia masih memiliki selisih dua detik dari para calon rivalnya nanti.

Sementara Crismonita menuturkan cukup realistis menatap ATPC 2019. Dia mengaku persaingan bakal sengit. Namun, masuk podium dirasa mungkin. 

"Tampil di kandang, tetap sulit menang, tapi berusaha lebih dulu saja. Secara pribadi setidaknya bisa dapat medai perunggu," katanya.

Meski ada rasa percaya diri, ISSI masih mempertimbangkan kehadiran Elga di velodrome nanti. Pasalnya, Elga masih menjalani pemulihan pascaoperasi pinggang. Pihak dokter meminta Elga istirahat minimal tiga bulan, setelah operasi dilakukan pada Oktober lalu.

Pelatih Elga, Nur Rochman, agak ragu untuk menurunkan anak asuhnya itu. Ia lebih memikirkan kondisi kebugaran fisik dan kesembuhan cedera Elga. Dia pun mengantisipasi absennya Elga dengan cara memanggil pembalap muda, yakni Wiji Lestari.

Wiji merupakan penyumbang perunggu dari nomor BMX putri di Asian Games 2018. Meski dirasa mampu menggantikan Elga, Wiji tetap diminta membenahi beberapa teknik. Seperti posisi saat sprint, handling, dan teknik kayuhan kaki. 

"Supaya (Wiji) lebih efisien dan enggak boros tenaganya," ujar Rochman.

Jika melirik catatan waktu Wiji, Rochman mengaku masih belum puas. Anak asuhannya itu membukukan 21,20 detik. Sedangkan Crismonita sudah menyentuh 20,16 detik. 

"Ini pengalaman saya yang pertama. Baru latihan tiga pekan, jadi masih kagok," jelas Wiji yang berharap akhir tahun ini bisa melesat hingga 20 detik. (O-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno
Berita Lainnya