Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PENAMPILAN gemilang Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie di Asian Games 2018 menjadi modal positif menuju Olimpiade Tokyo 2020 mendatang.
Setelah Jonatan berhasil meraih emas dan Anthony meraih perunggu Asian Games, keduanya langsung diproyeksikan menjadi andalan Indonesia pada perhelatan pesta olahraga tertinggi di dunia tersebut.
Namun, untuk mewudjudkannya, kedua pemain memiliki tantangan lebih berat untuk bisa tampil konsisten dan meraih gelar-gelar bergengsi lainnya. Kepala Pelatih Tunggal Putra PBSI Hendry Saputra berusaha terus menggembleng kedua pemain utama ini.
Menurut Hendry, dua hal penting yang harus dijaga untuk tetap konsisten adalah disiplin dan komitmen.
"Disiplin harus dijaga. Setelah hasil Asian Games, pasti Anthony dan Jonatan punya komitmen sendiri. Mereka pasti tidak puas sampai di Asian Games saja. Namanya manusia pasti tidak ada puasnya, mau juara Asian Games, juara Olimpiade," ujar Hendry dalam konferensi pers acara penyerahan bonus Asian Games 2018 kepada Jonatan dari PB Tangkas Intiland.
"Memang disiplin itu tidak enak, berkomitmen itu tidak enak. Tapi perlu diingat, Olimpiade itu sebentar lagi. Cita-cita semua pemain dan bangsa ini adalah Olimpiade," tambah Hendry.
Hendry bercerita, ketika Asian Games kemenangan Jonatan atas Shi Yuqi (Tiongkok) di membuatnya yakin dengan potensi emas yang bakal diraih anak didiknya itu. Keyakinan Hendry kian bertambah ketika Anthony berhasil menaklukkan Kento Momota asal Jepang.
"Kalau melihat hasil undian dan kondisi Jonatan (di turnamen sebelumnya), rasanya memang tidak memungkinkan. Waktu Jonatan menang dari Shi, saya optimistis sekali, tapi saya tidak bisa utarakan. Saya diam saja," tandas Hendry.
"Kemudian Anthony menang dari Momota, itu adalah handicap saya, saya punya feeling, dari dua pemain saya itu, pasti akan ada yang dominan di Asian Games. Saya harus akui, luck-nya memang ada di Jonatan, tapi Jonatan punya rekor pertemuan yang bagus dengan Chou Tien Chen (lawan di final). Kalau Anthony bisa menang dari Chou pun bagus, bisa all Indonesian final. Jadi, saya harus optimistis, akan optimistis terus," tuturnya.
Jonatan pun mengakui awalnya ia tidak yakin bisa merebut emas, pasalnya penampilannya di beberapa turnamen terakhir kurang menggembirakan.
"Awalnya saya nggak optimistis, apalagi sebelumnya di Kejuaraan Dunia saya kalah di babak pertama. Tapi dengan berkat dari Tuhan, saya tidak berhenti berusaha. Hadiahnya saya dapat di Asian Games. Sekarang saya berlatih lebih keras karena ekspektasi masyarakat pasti lebih besar. Selanjutnya target terbesar saya adalah Olimpiade. Mulai tahun depan, sudah fokus untuk mengumpulkan poin ke Olimpiade," ungkap Jonatan.
PB Tangkas Intiland memberikan bonus sebesar Rp300 juta kepada Jonatan atas raihan medali emas di Asian Games 2018. Acara penyerahan bonus dilangsungkan di Jakarta Royal Golf Club, bonus diserahkan langsung oleh Ketua Umum PB Tangkas Intiland, Justian Suhandinata. (OL-2)
TUNGGAL putra Indonesia Jonatan Christie selangkah maju demi mempertahankan gelar di ajang Badminton Asia Championships.
Selanjutnya, Jojo akan berhadapan dengan atlet Hong Kong, Hu Yun. Dari lima kali pertemuan sebelumnya, Jojo selalu sukses keluar sebagai pemenang.
Selanjutnya, Tommy menunggu pemenang antara Son Wan Ho (Korsel) atau Heo Kwang Hee (Korsel) yang akan bertanding sesaat lagi.
Jonatan kalah dalam tiga gim 18-21, 21-12, dan 16-21 selama 67 menit permainan turnamen tingkat Super 750 itu.
Penawar yang membawa pulang jersey Kevin Sanjaya Sukamuljo menggelontorkan Rp150 juta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved