Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
PANITIA Penyelenggara Asian Para Games 2018 (Inapgoc) mengaku tidak mendapat banyak dana dari pemerintah. Untuk menggelar Asian Para Games yang akan dimulai pada Sabtu (6/10), Inapgoc hanya disuntik uang tunai senilai Rp1,7 triliun.
Jika dibandingkan dengan anggaran penyelenggaraan Asian Games 2018 yang dikucurkan pemerintah untuk Inasgoc yang mencapai Rp5 triliun, dana untuk perhelatan Asian Para Games 2018 hanya sekitar sepertiganya.
Karena itu, menurut Ketua Inapgoc Raja Sapta Oktohari, pihaknya ingin dan harus efisien dalam menggunakan anggaran negara tersebut.
“Sejauh ini sudah banyak efisiensi berkat dukungan sponsor. Kami mau Asian Para Games jadi tolak ukur, jika bisa efisien, tapi maksimal, kenapa tidak. Nanti, kami akan umumkan berapa yang berhasil kami hemat,” kata Oktohari di Jakarta, Selasa (2/10).
Dari penjelasan Oktohari, diketahui sebenarnya kebutuhan Inapgoc untuk menyelenggarakan Asian Para Games mencapai Rp4 triliun. Namun, dalam perkembangannya, negara dengan alasan juga ingin berhemat, hanya bersedia mengeluarkan Rp2,5 trilin. Bahkan, kemudian malah diturunkan lagi menjadi Rp2 triliun dan terakhir Rp1,7 triliun.
Cerita dan perlakuan yang sama sebetulnya juga terjadi terhadap Inasgoc, beberapa waktu lalu. Permintaan anggaran untuk bisa menggelar Asian Games mencapai kurang lebih Rp8 triliun. Pada akhirnya pemerintah hanya mampu memberikan anggaran sebesar Rp5 triliun.
Seluruh anggaran untuk Inapgoc dan Inasgoc itu digelontorkan secara berkala. (X-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved