Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
ATLET jetski andalan Indonesia, Aero Sutan Aswar dan Aqsa Sutan Anwar, gagal menyumbangkan emas pada perebutan medali pertama cabang olahraga jetski Asian Games 2018. Bertanding di nomor andalan runabout limited pada Jumat (24/8), Aero dan Aqsa hanya mampu menyumbangkan perak dan perunggu bagi Indonesia.
Keduanya gagal mengungguli atlet asal Uni Emirat Arab (UAE), Ali Alanjawi, yang meraih emas usai mengumpulkan 214 poin. Adapun, Aero dan Aqsa masing-masing memperoleh 188 poin dan 186 poin dalam empat sesi pertandingan.
Dalam laga yang berlangsung di Jet-Ski Indonesia Academy, Ancol, Jakarta, Aero dan Aqsa sudah bersaing ketat dengan Alanjawi sejak sesi moto 1. Di antara dua pembalap Indonesia tersebut, Aqsa bahkan lebih mengungguli sang kakak Aero.
Di moto 1, Aqsa mampu finis terdepan dan meraih poin sempurna 60 mengungguli Alanjawi di posisi dua dengan 53 poin , sementara Aero tercecer di posisi lima dengan 39. Di seai Moto2 giliran Ali yang memimpin di posisi pertama dan berhak meraih 60 poin, sementara Aero di posisi 2 dengan 53 poin dan Aqsa posisi 3 dengan 48 poin.
Di sesi Moto 3, Aqsa hanya menduduki posisi 3 dengan 48 poin mengungguli Aero di posisi 4 dengan 43 poin. Adapun Ali berhasil finis di posisi 2 dengan meraih 53 poin.
Balapan menjadi semakin ketat di Moto 4 yang merupakan sesi penentuan. Aero dan Aqsa nyaris meraih emas dan perak setelah memimpin balapan di posisi dua dan tiga. Sayangnya, insiden yang tak diinginkan pun terjadi.
Kerusakan pada mesin jetski membuat Aqsa yang memimpin terdepan gagal finis karena harua menghentikan balapan. Adapun Aero finis di posisi 2 dan berhak atas 53 poin tetapi poin kolektif yang ia kumpulkan tak mampu mengejar Ali yang finis di posisi 3.
Akhirnya, mereka pun harus puas dengan perolehan perak dan perunggu. Aqsa pun mengaku sangat kecewa dengan hasil tersebut.
"Tadi dua lap terakhir, mesin saya tiba-tiba mati. Emang lagi nasib saja yang lagi enggak bagus, ini Bukan salah siapa-siapa, sebetulnya saya jarang mengalami mati mesin, tetapi namanya juga mesin, bukan salah mekanik, dan saya juga, balapan juga sudah bagus tapi ya nasib saja," ujar Aqsa usai balapan.
Dengan gagalnya Aero/Aqsa di nomor runabout limited, peluang terakhir keduanya kini berada di endurance runabout open yang berlangsung selama dua hari selama akhir pekan ini. Aero pun berharap tak akan lagi ada masalah dengan mesinnya.
"Saya target masih emas supaya kalau missed paling ya kaya sekarang bisa dapat medali perak dan perunggu. Tapi siapa si yang enggak mau mendapat emas, makanya kami akan lebih hati-hati lagi dan lebih siap lagi untuk masalah fisik, mental, mesin dan sebagainya," pungkas Aero. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved