Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
KONTINGEN equestrian Indonesia gagal meraih medali di nomor tunggang serasi perorangan kelas menengah gaya bebas. Dua atlet andalan Merah Putih, Dara Ninggar Prameswari dan Larasati Gading harus puas menempati posisi 10 dan 11.
Larasati merupakan atlet unggulan Indonesia di Asian Games kali ini. Setelah meraih perunggu di Asian Games Incheon 2014, ia diandalkan untuk menyumbang prestasi yang lebih baik.
Larasati pun mendapat wildcard dari Asosiasi Olahraga Berkuda Indonesia untuk bergabung bersama skuat equestrian di Asian Games kali ini setelah vakum sebagai atlet selama tiga tahun lamanya untuk menjalankan tugasnya sebagai pelatih. Sayangnya, hasil tak sesuai ekspektasi, Larasati justru gagal naik podium
Kurang beradaptasi dengan kuda sewaan disinyalir menjadi penyebab kegagalan Larasati. Kuda betina dari Jerman bernama Calaiza T tersebut baru datang pada Juli lalu.
"Saya merasa kurang puas dengan hasil kali ini karena banyak sekali kesalahan, pertama ini gaya bebas dengan musik alur yang lebih sulit dari biasanya. Adaptasi tentu penting, tetapi saya Juli baru menerima kudanya, meskipun sudah berlatih setiap hari, kudanya itu susah-susah gampang, karena belum mengenal jadi enggak bisa push dia lebih jauh," ujar Larasati usai pertandingan.
Sementara itu, ini menjadi pengalaman perdana Dara di multiajang Asian Games. Meski sudah lama bersama Commodore (kuda Dara), Dara mengaku sangat gugup di pertandingan kali ini.
"Ini adalah Asian Games pertama saya, dan saya gugup karena banyak yang nonton. Keluarga juga banyak yang datang. Meskipun saya gagal di sini, target saya tetap bisa masuk ke Olimpiade," tandasnya. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved