Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PASANGAN ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto gagal mengamankan poin kedua di laga beregu putra Asian Games 2018. Fajar/Rian yang jadi ganda putra kedua setelah Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, kalah 18-21, 21-17, dan 18-21 dari Liu Cheng/Zhang Nan. Tiongkok pun menang 3-1 atas Indonesia.
Dari hasil pertandingan Fajar/Rian yang berlangsung di Istora, Senayan, Jakarta pada Rabu (22/8), tim putra Indonesia pun hanya bisa meraih medali perak. "Mohon maaf kepada rakyat Indonesia kami belum bisa kasih yang terbaik. Terima kasih atas dukungannya," kata Fajar seusai pertandingan.
Kekalahan dari Tiongkok menyebabkan tim putra Indonesia harus memperpanjang penantian untuk bisa menjadi juara. Terakhir kali tim putra Indonesia menjadi juara di Asian Games, ialah pada 20 tahun lalu ketika ajang empat tahunan itu digelar di Bangkok, Thailand. Sementara medali perak terakhir didapat di Asian Games 2002 di Busan, Korea Selatan.
Nasib tim putra Indonesia pun sama seperti I Gede Siman Sudartawa, perenang yang juga gagal meraih medali emas ketika Presiden Jokowi datang langsung untuk memberikan dukungannya. Namun, nasib Siman tidak sebaik Fajar/Rian dkk yang tidak meraih medali apapun.
Meski belum ada medali emas dari kategori beregu baik putra dan putri, Indonesia masih bisa berharap di kategori perorangan yang akan dimulai pada Kamis (23/8). Target di kategori perorangan, ialah dua medali dari nomor ganda putra dan ganda campuran.
Di nomor ganda putra, Indonesia memiliki peluang mendapat gelar juara dari Marcus/Kevin dan Fajar/Rian. Sedangkan di sektor ganda campuran, Indonesia mengandalkan pasangan senior-junior, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Ricky Karanda Suwandi/Debby Susanto. (X-10)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved