Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PEMBALAP sepeda Indonesia Yanti Fuchiyanti mengaku melakukan kesalahan strategi ketika berlaga di nomor jalan raya individu putri Asian Games 2018 yang digelar di Subang, Jawa Barat, kemarin. Yanti yang menjadi unggulan Indonesia di nomor tersebut, sempat memimpin di awal balapan sepanjang 104 km itu dengan meninggalkan peleton utama.
Pembalap asal 'Kota Hujan' Bogor itu bahkan sempat memimpin jauh rombongan dengan selisih waktu tiga menit di awal balapan. Akan tetapi, tiba-tiba staminanya seperti habis. Ia pun kembali disergap para pembalap lain.
"Sepertinya kami melakukan kesalahan strategi dengan terlalu awal take away," kata Yanti seusai finis.
Yanti mengaku sempat mengalami kram kaki di 20 km terakhir sebelum finis. "Kalau mau all out seharusnya di 30 km menjelang finis, jadi tak sesuai strategi," kata Yanti.
Para pembalap asing yang berada di peleton utama pun mulai menyerang ketika memasuki 20 km terakhir yang didominasi trek menanjak menuju finis di Jalan Raya Cagak.
Pelatih kepala timnas sepeda Indonesia Dadang Haris Purnomo pun mengakui bahwa Yanti melenceng dari strategi awal. "Tahu-tahu dia merasa enak keluar dari grup," kata Dadang.
Dari situ, atlet dan pelatih pun mengadu nasib sampai kapan Yanti bisa bertahan memimpin di depan. Namun, di km 50-60 posisi Yanti mulai melorot dan masuk kembali ke grup.
Di nomor itu, pembalap sepeda Korea Selatan Ahreum Na finis terdepan dengan waktu 2 jam, 55 menit, 47 detik, disusul pembalap Tiongkok, Yixian Pu, yang finis 1 menit 20 detik kemudian. Sementara itu, tempat ketiga diraih pembalap Jepang Eri Yonamine.
"Negara-negara yang lain menurunkan para pembalap yang tangguh, tapi lawan terberat saya adalah diri saya sendiri. Jadi, saya ingin menang untuk mengalahkan diri saya sendiri," kata Na seusai menerima medali emas.
Dari cabang kanko, atlet asal Jepang Takuya Haneda berhasil menjadi yang terbaik di nomor kano single putra. Ia mengalahkan atlet asal Tiongkok, Fangjia Chen, dan atlet asal Kazakhtan, Alexandr Kulikov, yang berturut-turut mendapat perak dan perunggu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved