Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Asian Games bukan Tujuan Akhir

R-2
16/8/2018 09:40
Asian Games bukan Tujuan Akhir
(ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

SEBUAH kebanggaan tersendiri bagi Sumatra Selatan, khususnya Palembang, saat dipercaya menjadi tuan rumah Asian Games 2018 bersama dengan Jakarta. Bagi Sumsel, menjadi tuan rumah pesta olahraga terbesar di Benua Asia itu merupakan prestasi yang luar biasa sekaligus tantangan tersendiri.

Pasalnya mereka membawa nama dan kehormatan bangsa Indonesia. Itu sebabnya mereka tidak mau bertindak setengahsetengah. Apalagi, itu juga menjadi kesempatan mereka membangkitkan kembali masa-masa kejayaan Sriwijaya dan sekaligus melompat jauh ke depan. Seperti apa upaya dan persiapan yang sudah dilakukan Sumsel untuk menyuksesan multiajang empat tahunan serta rencana ke depan, berikut petikan wawancara Gubernur Sumatra Selatan Alex Noerdin kepada wartawan Media Indonesia Baharman di Griya Agung, Kamis (9/8).

Bagaimana perasaan Anda menjelang pelaksanaan Asian Games XVIII?

Tentu saja peristiwa tersebut sangat membanggakan sebab kita bisa mendatangkan api Asian Games ke Palembang, tidak sekadar lewat, tetapi itu akan terus menyala hingga usai Asian Games XVIII dan terus kita jaga.

Hanya itu?

Untuk menjadi tuan rumah Asian Games XVIII, (Palembang) harus melalui perjalanan panjang, persiapan yang terencana dengan penahapan yang sistematis. Setelah SEA Games kita gelar Islamic Solidarity Games yang dikuti 57 negera sedunia, pada 2014 kita gelar Asian University Games. Coba Anda perhatikan dari 2011 hingga 2017 di JSC (Palembang) sudah menggelar 42 kali digelar sport event internasional, belum lagi pada 2018 telah kita gelar test sport event internasional. Artinya semua itu untuk menjadi tuan rumah Asian Games tidak ujuk-ujuk ditunjuk begitu saja.

Bagaimana menurut Anda masa depan JSC?

Siap atau tidaknya ajang internasional itu bergantung pada gubernur yang meneruskan kepemimpinan saya nanti sebab jika persiapannya tidak betul, semua event tersebut akan mandek.

Apakah Asian Games XVIII merupakan puncak karya Anda sebagai Gubernur Sumsel?

Kalau bicara soal itu, kita tidak bisa mengukur puncak atau klimaks sesorang karena saya akan terus melakukan yang terbaik sampai mati.

Betulkah fashion kepemimpinan Anda lebih ke olahraga?

Oh, tidak juga, saya ini orangnya romantis juga. Namun, saya suka dengan yang suportif dan itu yang langka saat ini, seperti mengakui kelebihan orang lain. Selain itu, mens sana incorpore sano, olahraga itu selain membentuk tubuh yang sehat juga ada jiwa yang suportif.

Sekarang bagaimana dengan kesiapan Sumsel menjelang Asian Games?

Sekarang ini semuanya ‘matimatian’, bukan kita saja, seluruh yang bertanggung jawab saat ini habis-habisan untuk menyukseskan Asian Games di Sumsel. Bagi mereka yang mengerti, Asian Games ini sangat penting. Perlu diketahui apa yang dicapai dan didapat itu luar biasa.

Bagaimana dengan persiapan arena?

Sudah 100% tinggal lagi yang kecil-kecil misalnya sekadar gantungan pakaian, sedangkan yang besar dan prinsip sudah kelar semua.

Bisa Anda jelaskan gelanggang terbaik di JSC?

Semua dapat diunggulkan. Tapi yang baru ada venue boling. Lapangan tembak juga luar biasa. Di situ ada shooting range 300 meter. Kemudian danau untuk cabang olahraga dayung yang kita miliki itu terbaik di dunia. Luasnya 2.300 meter persegi, lokasinya di tengah kota. Pernah ada tim organisasi olahraga Jepang sampai termangu melihat danau dayung kita karena mereka nilai itu lebih baik daripada venue dayung mereka untuk Olimpiade 2020 nanti.

Bagaimana tentang kesiapan infrastruktur pendukung?

Kita ada empat ruas tol, dua Jembatan Musi, flyover, underpass, bandara dengan kapasitas 4 juta penumpang per tahun yang tadinya cuma 2 juta penumpang per tahun. Kita juga memiliki rumah sakit daerah terbaik.

Setelah Asian Games, apa harapan Anda ke depan?

Asian Games ini sebetulnya bukan tujuan akhir, melainkan hanya tujuan antara. Kendala kita karena infrastruktur. Karena itu, dengan Asian Games, pemerintah terpaksa membangun jalan tol, LRT, dan sebagainya, itu tujuan pentingnya. Kementerian Pariwisata menghitung dalam Asian Games XVIII akan datang 170 ribu wisatawan asing dan sekitar 30% atau 51 ribu di antaranya datang ke Palembang. Sanggup, enggak, kita? Tidak. Sebab kapasitas hotel kita hanya 30 ribu orang. Karena itu, harus diaktifkan homestay, losmen, guesthouse. Itu nilai dari adanya Asian Games yang didapat Indonesia sekitar Rp3 triliun dan Rp1 triliun masuk ke Palembang. Namun, ada nilai yang lebih besar lagi, yakni media value dua kali lipat dari nilai riil tadi. Mengapa, yang akan datang pada Asian Games ini ada 7.500 wartawan, mereka akan mempromosikan Sumsel dan Indonesia umumnya ke seluruh dunia.

Harapan Anda pada pemimpin Sumsel berikutnya?

Ibaratkan kebun yang sudah jadi, disiangi kalau ada rumput. Saya berharap jaga dan pelihara kebun itu. Siram. Jangan sampai hilang.

Saran Anda agar Sumsel terus maju?

Harus smart dan syaratnya harus memiliki jaringan dan sekarang ini Sumsel sudah mendunia. Artinya tidak semata kita berharap dari pemerintah pusat yang juga telah banyak urusannya, jejaring itu sangat diperlukan untuk membangun daerah.

Kontribusi Anda untuk Sumsel setelah tidak menjabat gubernur lagi?

Saya akan terus memberikan masukan dan siap membantu. Yang jelas saya nanti tetap ke JSC untuk latihan menembak atau main jet ski. Saya juga masih menjabat Ketua KONI Sumsel.

Harapan Anda pada masyarakat Sumsel seusai Asian Games?

Tolong dijaga momen ini sebagai momen kebangkitan. Kita tidak cukup melihat ke belakang bangga dengan keturunan dan kejayaan Sriwijaya, tapi apa yang harus kita lakukan untuk Bumi Sriwijaya ke depan.

Terkait dengan Hari Kemerdekaan Indonesia, kesan Anda?

Peringatan Hari Kemerdekaan tahun ini menjadi spesial bagi saya karena insya Allah kalau saya menjadi inspektur upacara pada Hari Kemerdekaan tahun ini, berarti hitungannya yang ke-17 kal inya saya menjadi inspektur upacara tanpa terputus sebagai kepala daerah, 7 kali saat menjabat Bupati Muba dan insya Allah 10 kali sebagai gubernur. (R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya