Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Momentum Pembuktian Cabang tidak Populer

Beo/R-2
16/8/2018 06:40
Momentum Pembuktian Cabang tidak Populer
(ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

SEBAGAI sebuah cabang olahraga, panjat tebing mungkin tidak sepopuler yang cabang-cabang lain semisal sepak bola, bulu tangkis, voli, atau basket.

Namun, berbicara prestasi di tingkat internasional, cabang panjat tebing sepertinya tidak kalah dengan cabang-cabang tersebut, bahkan mungkin lebih hebat. Tidak mengherankan, jika target besar dibebankan pada cabang tersebut di Asian Games 2018.

Target berat itu bukan tidak didasari para atlet. Itu sebabnya menjelang Asian Games 2018 mereka mulai mengurangi frekuensi latihan fisik.

“Setelah latihan sejak tahun lalu dan juga mengikuti rangkaian try out di luar negeri dan try in di dalam negeri, kami lebih banyak simulasi pertandingan untuk semua nomor, apakah itu speed, combine, dan speed relay team,” kata manajer tim panjat tebing, Wahyu Pristiawan kepada Media Indonesia, pekan lalu.

Panjat tebing ditargetkan mendapat medali emas dari nomor speed perorangan putri atas nama Aries Susanti. Dia merupakan peraih podium pertama pada Kejuaraan Dunia di Tiongkok, 5-7 Mei.
Wahyu mengatakan bahwa dengan modal gelar juara dunia, sudah seharusnya kemenangan akan didapat di Asian Games nanti. Karena itu para atlet yang sudah mencapai level internasional selalu ditekankan bahwa Asian Games merupakan bonus dari tujuan yang lebih besar.

“Atlet panjat tebing Indonesia di nomor speed sudah punya sejarah di level dunia. Karena itu, kami juga bilang bahwa tidak ada yang istimewa jika menjadi juara Asia. Juara di tingkat Asia sudah sepatutnya karena kalau tidak, kita tidak bisa pertahankan tradisi yang sudah dimulai legenda panjat tebing nasional, seperti Etty Hendrawati dan Evi Neliwati,” tutur Wahyu.

Kepala pelatih FPTI Caly Setiawan mengatakan, nomor speed putra perorangan tidak memiliki peluang yang sama besar dengan nomor speed putri perorangan. Di speed perorangan putra, lawan berat Indonesia ialah Reza Alipour Shena, pemegang gelar juara dunia dan juga pencatat rekor waktu memanjat tercepat di muka bumi.

Namun, Reza diperkirakan bakal menjadi satu-satunya tumpuan Iran untuk mendulang medali. Ada kemungkinan Indonesia bisa mencuri medali emas di nomor speed relay team. “Nah, masalahnya, Alipour Shena bisa membuat jarak waktu yang besar jika dia menjadi pemanjat pertama,” kata Caly.

Selain Iran, Caly memperkirakan tidak ada lagi negara yang dianggap menjadi rival berat. Meski demikian, Caly selalu menekankan ke atletnya bahwa semua lawan tetap punya peluang untuk menang.

“Di Kejuaraan Asia tahun lalu, Kazakhstan secera tidak terduga menampilkan pemanjatnya yang tampil dengan impresif sehingga kita tidak boleh begitu saja meremehkan lawan-lawan kita nanti,” kata Caly. (Beo/R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya