Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
SEBANYAK 107 peselancar dari 17 negara akan berkompetisi dalam Krui Pro 2018 di Pantai Tanjung Setia, Krui, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung. Kejuaraan selancar internasional ini juga diikuti 16 peselancar Indonesia, 5 di antaranya putra Pesisir Barat.
Krui Pro 2018 yang berlangsung selama 5 hari ini, mulai 15 April hingga 20 April 2018 itu akan menampilkan kategori World Surf League (WSL) QS 1500 untuk pria dan QS 1000 untuk wanita.
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi yang membuka kejuaraan ini mengatakan kejuaraan ini dipastikan akan mendorong lahirnya peselancar lokal karena termovitasi dengan kesuksesan peselancar tingkat dunia yang selama ini memanfaatkan Krui sebagai lokasi favoritnya.
"Ada rencana akan menggelar kejuaraan junior di sini (Krui), September nanti," katanya di Krui, Sabtu (14/4).
Menpora berharap peserta selancar yang berasal dari beberapa negara di dunia ini juga bisa menjadi duta guna mempromosikan pantai yang ada di Krui ini layak untuk dikunjungi.
"Sebelum meninggalkan dunia ini, harus mengunjungi Krui. Karena pantai dan alam di sini sangat indah," katanya.
Bupati Pesisir Barat, Agus Istiqlal, mengatakan, kompetisi selancar yang akan digelar rutin setiap tahun sejak 2017 ini telah berhasil menarik partisipasi ratusan peselancar profesional dari seluruh dunia.
Kompetisi yang juga ajang promosi pariwisata ini juga berhasil meningkatkan jumlah wisatawan asing yang berkunjung untuk menaklukan ombak di 21 spot surfing yang berada di sepanjang 210 kilometer pantai Pesisir Barat. Di antaranya Ujung Bopur, Karang Nyimbor, Way Jambu, Pantai Mandiri, Labuhun Jukung, dan Pantai Tanjung Setia.
Agus mengatakan pihaknya terus melakukan pembangunan infrastruktur untuk mendukung pengembangan pariwisata.
"Tahun ini, ada pembangunan Bandara Taufik Kiemas yaitu penambahan panjang landasan pacu menjadi 1.400 meter sehingga pesawat komersial dengan kapasitas penumpang lebih banyak dapat mendarat di bandara tersebut, ini upaya meningkatkan konektivitas antar wilayah," ujar dia.
Agus mengaku tak akan menyamakan pariwisata Krui dengan daerah wisata lain yang lebih dulu mendunia. Krui akan menjadi daerah wisata dengan potensi dan ciri masyarakat yang kental dengan adat budaya Sai Batin.
"Krui tidak akan diubah menjadi Bali kedua, Krui bukan Bali, bukan NTB, tetapi Krui adalah wisata berkembang dengan potensi dan ciri masyarakat di wilayah ini, yaitu Negeri para Saibatin dan Para Ulama," kata Agus.
Salah satu peselancar puteri asal Korea Selatan, Sujeong-im, mengaku terkesan dengan keindahan pantai dan ombak Krui. Berbeda dengan pantai lain di California, Bali, dan Hawaii, yang termasuk perkotaan. Krui menyajikan suasana perdesaan dan alam yang natural.
"Di Krui, memang cukup sulit mendapatkan apa yang saya butuhkan, tetapi di sini tidak terlalu ramai, dan alam di sini sangat bagus. Itu bagian yang saya sukai," ujar wanita 23 tahun itu.
Sujeong-im berharap ke depan infrastuktur transportasi menuju Krui bisa lebih baik agar semakin ramai pecinta selancar di seluruh dunia yang datang.
"Perjalanan ke sini benar- benar jauh. Memakan waktu sekitar 7 jam. Saya seolah merasa pinggul saya hilang. Tapi ketika sampai, kemudian berselancar, minum air kelapa dingin, saya merasa senang bisa tiba di sini," ungkapnya. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved