Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Fokus

Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.

Ferrari Siap Akhiri Kejayaan Mercedes

Budi Ernanto
25/3/2018 09:30
Ferrari Siap Akhiri Kejayaan Mercedes
()

SELAIN Moto-GP, ajang balapan lain yang turut dinanti-nanti pada tahun ini tentu ialah Formula 1 (F1). Seri perdananya akan resmi bergulir pada Minggu (25/3) di Melbourne, Australia, tepatnya di Sirkuit Albert Park.

Sebanyak 18 pembalap dari sembilan tim akan memperebutkan gelar juara dunia hingga akhir musim ini. Namun, tentu yang paling bernafsu ialah tim Ferrari.

Tim berlogo kuda jingkrak tersebut dipastikan tidak ingin lagi berada di belakang pesaing utamanya, yakni Mercedes. Tim Ferrari tahun ini masih diperkuat dua pembalap yang sama, yaitu Sebastian Vettel dan Kimi Raikkonen.

Sementara itu, dua jagoan andalan Mercedes ialah sang juara bertahan Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas. Mercedes semakin dominan sejak 2014 ketika penyelenggara mewajibkan V6 hybrid sebagai mesin yang digunakan.

Penalti grid
Sederet hal baru pun telah dirilis untuk menambah ramai persaingan F1 tahun ini. Regulasi mengenai jumlah mesin yang boleh dipakai hingga akhir musim ini paling disoroti.

Namun, Federasi Otomotif Internasional (FIA) pada tahun ini hanya memperbolehkan setiap tim untuk menggunakan maksimal tiga mesin. Berarti, dengan total lintasan yang kini mencapai 21 sirkuit, satu mesin hanya bakal dipakai maksimal tujuh kali.

Aturan baru tersebut tentu diprediksi bakal membawa dampak lain, yakni penalti grid. Namun, FIA menyesuaikan aturan tentang penalti itu agar tidak sekejam musim-musim sebelumnya.

Sekarang, bagi setiap pembalap yang mengganti komponen mesin dan kena penalti 15 posisi atau lebih bakal start di belakang grid. Jika ada dua pembalap yang kena grid penalty, urutannya ditentukan bagian mesin yang diganti.

"Dengan tiga mesin, berarti kami hanya memiliki dua kesempatan untuk mengenalkan mesin terbaru. Kami harus membuat mesin bagus dari awal. Pada saat ini, kita perlu berkonsentrasi pada daya tahan untuk membuat mesin bertahan untuk tujuh kali balapan dan soal performa juga," keluh mantan Direktur Honda Formula One (F1), Yusuke Hasegawa.

Selain mesin, ada yang baru juga datang dari Pirelli yang menjadi satu-satunya pemasok ban di ajang F1. Pirelli telah merilis dua jenis ban baru yang akan dipakai, yakni hypersoft dan superhard.

Dengan demikian, sekarang ada tujuh ban. Lima lainnya, ialah ultrasoft (ungu), supersoft (merah), soft (kuning), medium (putih), dan hard (biru). Hypersoft bewarna pink dan superhard berwarna jingga.

Dari soal mesin dan lainnya, Mercedes telah mampu menjalani latihan bebas dengan baik. Dari tiga sesi latihan, Hamilton menjadi pembalap yang tercepat.

Di sesi terakhir, giliran Vettel yang mengungguli lawan-lawannya, termasuk Hamilton yang berada di urutan kedelapan. Penggantian jenis ban jadi strategi yang diterapkan Vettel untuk bisa membukukan waktu tercepat.

Jika Hamilton bisa terus menjadi yang tercepat dan tidak hanya saat latihan, berarti itu akan membawanya meraih gelar juara dunia kelima dan membuat Mercedes sebagai tim terbaik serta menyamai rekor pencapaian lima kali beruntun milik Ferrari pada 2000-2004. Belum pernah ada yang bisa melakukannya enam musim berturut-turut.

Di sisi lain, suka atau tidak suka, Halo atau bagian kendaraan dari titanium untuk melindungi kepala pengemudi. Mulai musim ini, Halo wajib dipasang.  

Kewajiban Halo pun dibicarakan tidak hanya soal fungsinya, tetapi juga mengenai estetika. Namun, demi keselamatan pembalap, Federasi International  Automotive (FIA) sejak dua tahun lalu telah menyosialisasikan Halo agar perangkat itu wajib ada di setiap mobil. (Formula1/Crash/Beo/R-3)

[email protected]



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya