Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PULUHAN warga Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, Jawa Timur, masih tertimbun tanah longsor yang terjadi kemarin sekitar pukul 08.00 WIB.
Tim pencari korban longsor dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo dibantu aparat gabungan menghentikan pencarian korban yang tertimbun tanah longsor kemarin sore karena cuaca tidak mendukung. "Korban yang tertimbun belum bisa dievakuasi karena cuaca tidak mendukung dan lokasi longsoran sangat terjal," kata Kasi Logistik BPBD Ponorogo Setyo Budiono, kemarin.
Petugas gabungan baru bisa mengevakuasi korban bencana tanah longsor yang selamat. Ada 17 korban selamat mengalami luka-luka berat dan ringan yang kini dirawat di Puskesmas Pulung.
Kronologi bencana tersebut, menurut kesaksian warga, sekitar pukul 07.30 terdengar suara gemuruh. Sebagian masyarakat berusaha menyelamatkan diri ke tempat lebih aman. Namun, sebagian warga masih di ladang karena sedang memanen jahe. Hanya dalam kurun waktu 30 menit, tanah longsor menerjang dua RT, yakni RT 2 dan RT 3. "Data sementara, diduga masih ada 38 orang yang tertimbun tanah longsor, 16 orang di antara mereka sedang memanen jahe. Jumlah korban tertimbun masih simpang siur," jelas Budiono.
Selain korban jiwa, terdapat 32 rumah, ladang, dan hewan ternak ikut tertimbun tanah. Tanah longsor sepanjang 800 meter dan tinggi 20 meter. BPBD Ponorogo telah mengeluarkan peringatan agar masyarakat menjauh dari lokasi tanah longsor.
"Kondisi tanah masih labil dan mungkin ada longsoran susulan," terang Budi. Hingga kini tim gabungan masih menunggu bantuan peralatan berat dinas PU untuk proses evakuasi korban tertimbun. Pada masa tanggap darurat, BPBD Ponorogo sudah mendirikan posko bencana dan dapur umum.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebutkan Desa Banaran di kaki Gunung Wilis masuk area bahaya rawan longsor. (ST/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved