Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Karena Sabu, Kepala Dinas Dipecat

22/3/2017 09:47
Karena Sabu, Kepala Dinas Dipecat
(MI/Susanto)

GUMSONI telah menempatkan dirinya sebagai aparatur sipil negara (ASN) yang tidak patut ditiru. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Bandar Lampung itu kabur setelah polisi menemukan alat pengisap sabu dan bekas bungkus sabu di ruang kerjanya, akhir pekan lalu.

Untuk menimbulkan efek jera kepada ASN lain, Wali Kota Bandar Lampung Herman HN pun bertindak cepat. Kemarin, ia memutuskan Gumsoni diberhentikan dari jabatannya.

“Kalau ada pejabat di pemkot yang terlibat narkoba, saya pasti langsung berhentikan. Tidak ada pilih kasih,” tegas Herman.

Ia juga meminta Gumsoni segera menyerahkan diri. Herman menyesalkan Gumsoni menghilang setelah ruang kantornya diperiksa polisi dan mengabaikan panggil­an penyidik Polresta Bandar Lampung.

Kalau tidak menyerahkan diri, ancam Herman, Gumsoni bisa saja diberhentikan dari status kepegawaiannya. “Kalau menyerahkan diri, kan, dia bisa direhabilitasi.”
Kapolresta Bandar Lampung Komisaris Besar Murbani Budi Pitono menambahkan Gumsoni belum memenuhi panggilan penyidik dengan alasan sakit. “Kami tengah fokus menyusun berkas penguatan alat bukti. Penyidik juga akan mengecek rumah Gumsoni.”

Masih terkait dengan penyalahgunaan narkoba, pegawai Bandara Ngurai Rai, Denpasar, W, 26, ditangkap petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) Bali. Pria yang merangkap kurir narkoba itu ditangkap saat hendak mengambil 1 ons sabu. “Sekali mengambil sabu yang disimpan dari suatu tempat, ia mendapat upah Rp2 juta. Kami masih memburu pengendali peredaran narkoba ini,” papar Kepala BNN Bali Brigjen Gde Putu Suastawa.

Di Kabupaten Badung, anggota DPRD I Made Wijaya dilaporkan ke Polda Bali oleh Forum Peduli Mangrove Bali, dengan tudingan menyerobot hutan negara di Taman Hutan Raya Ngurah Rai. Pria yang juga menjabat bendesa adat Desa Pakraman Tanjung Benoa itu mengeluarkan surat reklamasi.

Kapolda Bali Irjen Petrus Reinhard Golose mengaku sudah menerima laporan itu. “Polisi masih mendalami dan melakukan penyelidikan.”

Dalam kejadian lain, para guru honorer di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, menagih janji Bupati Uu Ruzhanul Ulum yang akan memberikan bantuan stimulan bagi mereka. Nilainya Rp200 ribu per bulan. Janji itu dilontarkan sang bupati, tahun lalu.

“Jika ditepati, seharusnya tahun ini bantuan itu sudah disalurkan. Nyatanya, sampai tiga bulan berjalan, tidak ada realisasinya,” kata Ketua PGRI Kabupaten Tasikmalaya A Juhana. (EP/OL/AD/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya