Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
RATUSAN warga korban banjir yang sepekan terakhir mengepung Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, mulai terserang penyakit.
Berdasarkan catatan kunjungan pasien di sejumlah puskesmas maupun petugas medis yang ditugaskan di posko-posko penanganan korban banjir, jenis penyakit terbanyak yang diderita warga ialah demam, flu, dan penyakit kulit.
Seperti dialami warga korban banjir di Kecamatan Tembesi, di hulu Kabupaten Batanghari. Menurut data kunjungan pasien dalam tiga hari terakhir, sedikitnya 100 warga datang berobat untuk ketiga jenis penyakit tersebut.
"Semenjak banjir mulai surut, kunjungan warga datang berobat naik tajam. Sudah 100 lebih yang datang berobat, umumnya mengeluhkan sakit demam panas, influenza, dan gatal-gatal," ujar Septi, petugas medis di Puskesmas Pasar Muara Tembesi, Batanghari.
Bupati Batanghari, Syahirsah, membenarkan hal itu. Menurutnya, biasanya gejala penyakit semakin meningkat pascabanjir surut.
"Umumnya begitu setiap musim banjir. Namun, kita sudah sediakan obat-obatan dan tenaga medis yang cukup untuk melayani warga korban banjir yang terjangkit berbagai penyakit," kata Syahirsah, Selasa (14/3).
Sementara itu, berdasarkan pantauan Media Indonesia, selain masih mengepung sebagian besar wilayah Kabupaten Batanghari, banjir kiriman dari wilayah hulu DAS Batanghari semakin mengancam Kota Jambi dan Kabupaten Muarojambi yang berada di wilayah hilir.
Selain menggenangi jalan nasional jalur Lingkar Timur, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi, genangan banir mamaksa beberapa sekolah di Kota Jambi dan Kabupaten Muarojami semenjak Senin (13/3) kemarin meliburkan siswanya. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved