Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
EMPAT warga Kampung Jati Radio Desa/Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat menjadi korban longsornya sebuah bukit yang berada di belakang pemukiman warga, Jumat (10/3) malam.
Diduga salah satu penyebab terjadinya longsor itu adalah berubahnya fungsi hutan lindung menjadi lahan pertanian di bukit Geger Pulus.
Empat korban yang mengalami luka sempat tertimbun material longsor tapi langsung diselamatkan warga, mereka kini sudah mendapat perawatan di puskesmas setempat. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat, sebanyak 151 kepala keluarga dari tiga RT kini telah ditempatkan di tiga lokasi pengungsian. Selain menimbulkan 4 orang luka, longsor juga menyebabkan 5 rumah warga rusak berat maupun ringan.
Menurut pantauan di lapangan, material longsor berupa lumpur dan bebatuan dari bukit Geger Pulus setinggi 150 meter masih berserakan menutup lantai rumah dan gang akibat terbawa longsor. Ketebalan material lumpur mencapai 20 cm dan ketinggian air pada waktu longsor mencapai 60 cm atau setinggi pinggang orang dewasa.
Saksi mata, Suherman, 36, menuturkan malam itu warga mendengar suara reruntuhan kerikil dan batu sebelum bukit longsor setelah beberapa jam terjadi hujan deras. "Longsor terjadi sekitar jam 8 malam ketika sudah tidak turun hujan, sebelum kejadian warga sudah tidak di rumah karena takut, hanya sebagian saja yang masih tinggal," katanya.
Rumah saudara kandung Suherman mengalami kerusakan yang paling parah, material longsor yang berasal dari atas bukit menghancurkan dapur, kamar mandi, kamar tamu dan dua ruang tidur. Kakak Suherman, Idik Sadikin mengalami luka lecet di tangan karena longsoran itu.
Suherman menerangkan, longsor bukit Geger Pulus ini kedua kalinya terjadi selama kurun waktu 2 tahun terakhir. "Selama 31 tahun saya tinggal di sini, baru sekarang terjadi longsor parah. Dulunya bukit di sana itu ditanam tanaman keras tapi semakin ke sini banyak diganti jadi tanaman kayu oleh warga," bebernya.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Bandung Barat Dicky Maulana mengungkapkan, jumlah warga yang terdampak mencapai sekitar 300 jiwa atau 151 KK di tiga RT masing masing di RT 2 sebanyak 73 KK, RT 3 sebanyak 30 KK dan RT 4 mencapai 48 KK. "Mereka sudah ditempatkan di posko pengungsian di dua pondok pesantren dan sebuah sekolah, " ungkapnya.
Terkait penyebab longsor, Dicky juga mengatakan, lebih disebabkan oleh alih fungsi lahan di bagian atas tebing dari tanaman keras berupa bambu menjadi lahan pertanian di lahan milik warga. Ke depannya, warga diminta untuk mengganti lagi jenis tamanan dengan pohon-pohon keras.
"Kami sempat melakukan kajian geologis di kampung ini pada 2016 lalu. Dan hasilnya tanah cukup labil sehingga warga harus waspada dan berhati-hati terhadap bencana longsor dan banjir, " terangnya.OL-2
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved