Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
FERDI Ligaswara mengaku sering menjadi korban laporan fiktif soal kebakaran. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung, Jawa Barat itu mengaku dalam satu hari bisa ada 10 laporan palsu ke kantornya.
Kondisi itulah yang mendasari Pemerintah Kota Bandung menggulirkan Aplikasi 113. “Aplikasi ini diharapkan bisa mencegah warga yang bermain-main dengan laporan kebakaran,” kata Ferdi.
Kemarin, Aplikasi 113 diluncurkan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. “Warga bisa mengunduhnya di playstore,” ungkap Kang Emil.
Aplikasi itu dibuat untuk memudahkan penanggulangan kebakaran karena warga bisa mudah melaporkan kejadian itu. Warga yang mengalami kebakaran cukup menekan tombol aplikasi yang sudah diunduh dan langsung tersambung ke call center pada dinas pemadam kebakaran.
Petugas akan lebih mudah mengetahui lokasi karena dalam aplikasi tersebut ditampilkan GPS. “Dengan aplikasi ini, kami akan semakin optimal dalam merespons setiap laporan. Kami akan bekerja keras selama 24 jam untuk mewujudkan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat,” tandas Ferdi.
Di sisi lain, Bupati Sukabumi Marwan Hamami, mengaku kecewa terhadap kinerja anak buahnya. “Program visi dan misi Kabupaten Sukabumi, yakni lebih baik, religius, dan mandiri, ternyata belum bisa dipahami para aparatur sipil negara,” tutur Marwan.
Semula ia berharap setiap pejabat eselon II di setiap satuan kerja perangkat daerah bisa berinovasi dengan tujuan akhir agar masyarakat sejahtera secara ekonomi dan akhlak. Di lapangan, program kerja yang dituangkan dalam dokumen pelaksanaan anggaran ternyata tidak sesuai dengan visi dan misi yang diusung bupati dan wakil bupati.
Di sela-sela pencanangan kawasan agropolitan Cikakak di Pondok Pesantren Al-Mubayyidliyah, Kampung Cipatra, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikakak itu, Marwan menegaskan visi misi Sukabumi lebih baik, religius, dan mandiri itu bertujuan untuk mengubah pola pikir masyarakat agar bisa sejahtera dari sisi ekonomi dan akhlak. Upaya itu bisa berjalan seandainya didukung ide dan inovasi dari tiap-tiap pimpinan SKPD yang dituangkan dalam DPA.
“Saya harap perencanaan di tiap SKPD harus mampu menyentuh kesejahteraan masyarakat Sukabumi tanpa kecuali. Saya tidak mau ada program yang tidak bermanfaat bagi masyarakat karena semua harus riil dan jelas perencanaannya,” tegas Marwan.
Terkait dengan pencanangan kawasan agropolitan Cikakak, Marwan mengaku, Pemkab Sukabumi menggandeng pihak ketiga untuk menyukseskan program tersebut.
Pengembangannya fokus pada tiga komoditas unggulan, yakni durian musang king, lengkeng new crystal, dan kopi arabica. Ketiga
komoditas itu sangat cocok dikembangkan di daerah Cikakak karena memiliki karakteristik dataran rendah dan tinggi.
“Lengkeng bisa ditanam di dataran rendah, durian ditanam di ketinggian 600 meter di atas permukaan laut, sedangkan kopi bisa ditanam di ketinggian 800 mdpl,” tambahnya. (BY/BB/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved