Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
KORBAN kerusuhan Sugapa, ibu kota Kabupaten Intan Jaya, Papua, pascarekapitulasi hasil suara pemilihan kepala daerah (pilkada) bertambah menjadi tiga orang.
“Selain 3 warga dilaporkan meninggal, 18 luka berat, dan lebih dari 180 orang luka ringan,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal saat dihubungi melalui saluran telepon, kemarin.
Kamal mengaku baru meninggalkan Intan Jaya bersama Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Hinsa Siburian, pihak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua.
Kamal menambahkan sebagian korban luka telah dievakuasi dengan menumpang pesawat rombongan untuk dirawat secara intensif. “Sebanyak 30 warga Sugapa yang terluka sudah dievakuasi ke Nabire dengan menggunakan dua pesawat. Sisanya besok.”
Saat di Intan Jaya, sambung Kamal, rombongan sempat melihat ke lokasi pembakaran dan menemui empat pasangan calon bupati dan wakil bupati. Seluruh pasangan calon diminta untuk menenangkan pendukung mereka.
Bentrokan berawal dari protes massa pendukung saat rapat pleno rekapitulasi hasil pilkada oleh KPU Intan Jaya yang dimulai Kamis (23/2). Bentrokan itu berujung pada pembakaran rumah adat (honai), perusakan kantor KPU, puluhan korban luka, dan seorang meninggal dunia pada Jumat (24/2).
Bentrok antarpendukung, kemarin, kembali terjadi hingga menewaskan dua orang, menimbulkan korban luka, dan satu unit rumah dibakar.
Dengan kondisi yang belum kondusif, sebanyak 30 personel Brimob yang bertugas di Kabupaten Dogiyai dikirim ke Sugapa untuk memperkuat pasukan yang sudah bertugas. “Besok pagi (hari ini) ditambah satu peleton,” kata dia.
Akibat bentrokan itu, jadwal pelaksanaan rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara hasil pilkada Intan Jaya belum dipastikan.
Kasat Reskrim Polres Pulau Morotai, Maluku Utara, AK Muhammad Nasir Said mengaku polisi masih menahan 18 pendukung pasangan calon yang melempari petugas saat rapat pleno rekapitulasi suara.
“Kami membebaskan 12 dari 30 orang yang sempat ditahan dan diduga sebagai pelaku aksi yang berujung bentrok antarpendukung,” kata Nasir.
Sebanyak 23 orang harus dirawat di RSU Pulau Morotai lantaran terluka saat bentrokan. (MC/Ant/N-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved