Pastika Minta Warga di Daerah Rawan Longsor Mengungsi

12/2/2017 08:22
Pastika Minta Warga  di Daerah Rawan Longsor Mengungsi
(ANTARA/Nyoman Budhiana)

KORBAN tanah longsor di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, bertambah. Setelah pada Jumat (10/2) ditemukan 12 korban tewas tertimbun longsor, kini bertambah satu korban bernama Ni Luh Siman, 70.

Korban mendiami pondok di pinggir kebun Desa Subaya, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

Tim Reaksi Cepat Pusat Pe­ngendalian Operasi dan Penanggulangan Bencana BPBD ­Bangli Putu Kinkin membenarkan temuan satu orang lagi korban longsor di lereng Gunung Batur. “Korban ditemukan kemarin pagi atas laporan warga yang melintas di pinggir kebun korban. Pondok yang dihuni korban selama ini berada di daerah rawan longsor dan tampak sudah tertimbun material batu-batu besar dan tanah. Setelah dicek ditemukan, korban sudah tidak bernyawa,” terang Kinkin, kemarin.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika telah memerintahkan BPBD Bali untuk menyosialisasikan kepada warga yang berada di peta longsor dan banjir untuk mengungsi. “Saya minta kepada BPBD untuk memberi tahu warga yang ada di daerah rawan longsor untuk meng­ungsi ke tempat lebih aman. Entah ke rumah keluarga, balai banjar, atau tenda yang dibangun BPBD untuk mengurangi risiko,” kata Pastika di Denpasar.

Ia berharap BPBD Bali segera mengumumkan peta longsor di seluruh wilayah Kintamani. Saat ini masih ada beberapa desa rawan longsor, yakni Desa Suter dan Blandi­ngan. Pastika menyarankan warga di kedua desa itu untuk meng­ungsi. “Sebelumnya pernah ada korban di Desa Songan dan Blandingan. Jangan sampai ini terulang lagi,” tegasnya.

Selain longsor, banjir meng­ancam Bali. Banjir bandang di Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, menyebabkan satu ­orang tewas.

Kementerian Sosial pun telah memberikan santunan kematian kepada 12 korban longsor di Kecamatan Kintamani. “Bantuan santunan kematian besarnya Rp15 juta setiap korban, sesuai dengan peraturan menteri sosial,” kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, kemarin.

Selain kepada korban jiwa, Kementerian Sosial memberikan bantuan untuk korban luka berat sebesar Rp5 juta. Dari Nusa Tenggara Barat, banjir melanda tujuh kecamatan di Kabupaten Sumbawa sejak Senin (6/2). Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan ­Nasional ­Penanggulangan ­Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan kecamatan terdampak banjir, yakni Kecamatan Labuan Badas, Empang, Terano, Sumbawa, Unter Iwes, Moyo Utara, dan Moyo Hilir. Sebanyak 40.291 jiwa terdampak banjir.

Di Jawa Barat, bencana per­gerakan tanah di Desa Bantarkalong, Kecamatan Wa­rungkiara, Kabupaten Sukabumi, meluas. (OL/FL/BB/Pro/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya