Headline

Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.

Data Ulama untuk Silaturahim

Faishol Taselan
06/2/2017 07:44
Data Ulama untuk Silaturahim
(MI/Abdus Syukur)

POLDA Jawa Timur menjamin pendataan kiai dan tokoh agama di Jawa Timur terkait dengan silaturahim. Bukan untuk sertifikasi.

“Pendataan sebatas pendataan wilayah yang sering dilakukan anggota kepolisian. Juga untuk bersilaturahim kepada kiai dan tokoh. Tidak ada kaitan dengan sertifikasi,” kata Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin di Surabaya, kemarin.

Machfud memandang silaturahim diperlukan untuk berdiskusi dan berdialog dengan para kiai, ulama, dan tokoh agar dapat memberikan masukan. “Mereka diminta bersama-sama menjaga stabilitas khususnya Jatim dan NKRI,” kata dia.

Machfud membantah isu bahwa pendataan para kiai dan ulama di Jatim menggunakan anggota intelijen. “Harusnya kapolres yang menjalankan karena tahu siapa kiai yang sepuh di tempatnya,” kata Machfud.

Karena itu, dia meminta hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan. “Kami juga melakukan pendataan dengan sejumlah tempat seperti kaitannya wisata yang ada di Jombang yakni kawasan wisata religi. Jangan dijadikan nilai yang negatif dan dibesar-besarkan.”

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim KH Abdussomad Buchori juga menegaskan bahwa pendataan ulama dan kiai untuk kepentingan silaturahim.

“Itu memang sengaja menjadi bahan untuk silaturahim, untuk sekadar tahu. Jadi kalau membuat undangan, ketika kapolda atau kapolri datang, tidak salah nama,” kata dia.

Dia mendorong para kiai untuk tidak resah atas pendataan itu.

“Saya kira pendataan itu supaya kenal saja. Jadi keinginan kapolda di Jatim untuk sekadar kenal. Tidak ada pendataan terus mau diapakan,” ujarnya.

Abdussomad menambahkan, pembangunan negara memerlukan ilmu ulama dan sikap adil pejabat. Jika ulama-umara menyatu, negara akan baik.

Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Charliyan bersilaturahim dengan kiai di beberapa pesantren di Cirebon. “Kami ke sini ingin berkunjung dan bersilaturahim kepada para kiai,” kata Anton, kemarin.

Dalam kesempatan itu, Anton mengunjungi Pesantren Gedong­an, Pesantren Buntet, Keraton Kasepuhan, dan Pesantren Benda. Dia berharap kunjungan itu bisa mempererat hubungan antara kepolisian dan para kiai di Cirebon.

Anton melanjutkan, ulama mempunyai peran yang sangat penting. “Kami meminta doa para ulama khususnya yang berada di Cirebon,” tuturnya.

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Gedongan KH Amin Siraj mengatakan dengan adanya silaturahim diharapkan bisa lebih mempererat hubungan antara pesantren atau kaum santri dan kepolisian. “Semoga dengan adanya silaturahim menjadi lebih erat lagi hubungannya,” kata dia.

Apel kesetiaan
Ribuan umat nahdiyin menyatakan setia kepada ulama dan bangsa dalam apel yang digelar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan, Jatim.

Dalam apel itu, warga nahdiyin bertekad dalam satu komando merapatkan barisan untuk membela dan menjaga kehormatan ulama dan mengajak semua lapisan masyarakat menjaga persatuan bangsa.

“Bermunajat, memohon kepada Allah agar persatuan bangsa tetap terjaga,” kata Ketua Tanfiziah PCNU Pasuruan KH Imron Muttaqin. (AB/JI/UL/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya