Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
TIDAK pernah dibayangkan Tino Heidel bahwa perjalanannya ke Kota Surabaya dari Kalimantan Timur menggunakan kapal motor (KM) Mutiara Sentosa I, yang semula menyenangkan, berbalik menjadi kekacauan dan kepanikan.
Ia bersama 179 penumpang lainnya terombang-ambing di tengah Laut Jawa, tepatnya di perairan Masalembo, karena kapal yang ditumpanginya kehabisan bahan bakar.
Perairan Masalembo memang dikenal memiliki gelombang laut cukup tinggi dan sudah beberapa kali terjadi musibah di wilayah itu, mulai KM Tampomas II hingga KM Senopati Nusantara. Tino bersama teman-temannya berangkat naik KM Mutiara Sentosa pada Rabu (1/2). Di dalam kapal itu ada 66 mahasiswa utusan Kalimantan Timur dan Sulawesi Tengah yang akan mengikuti Jambore Nasional Mahasiswa di Jakarta.
“Kami gembira menikmati perjalanan. Sebelum berangkat kami sempat berfoto-foto. Kami tidak menyangka musibah itu akan terjadi,” kata Tino saat dihubungi Media Indonesia, kemarin.
Perjalanan dari Balikpapan cukup lancar. Namun, saat memasuki perairan Masalembo terjadi hujan lebat dan angin kencang. Saat itu para penumpang sudah tertidur lelap. Akan tetapi, sebagian mulai panik saat merasakan kapal tidak bergerak karena kekurangan daya dorong.
Para penumpang semakin panik ketika lampu darurat mati. “Suasana cukup tegang karena ibu-ibu ada yang menjerit histeris. Anak-anak menangis. Bahkan ada penumpang yang memukul-mukul dinding kapal,” ungkapnya.
Kejadian malam itu tidak berubah hingga keesokan harinya, Jumat (3/2). Kapal yang dinakhodai Edi Sarwoto makin tidak terkendali. Kapal terseret oleh arus dan arahnya tidak jelas.
Di tengah kekacauan dan kepanikan, sesama penumpang pun berbagi makanan dan minuman hingga persediaan makanan di kapal benar-benar telah habis. Saat kapal berada di perairan Karang Jamuang, dekat Pulau Madura, ada dua kapal yang memberikan bantuan makanan dan juga selimut.
Seluruh penumpang lega karena selamat sampai tujuan.KM Mutiara Sentosa I akhirnya mendapat bantuan bahan bakar. “Kapal melanjutkan ke tujuan awal Pelabuhan Tanjung Perak, setelah beberapa bantuan diberikan termasuk bahan bakar,” kata Kabid Penjagaan Patroli dan Penyidikan Syahbandar Surabaya Edi Sumarsono.
Sebelumnya, Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan Semayang Balikpapan memastikan kapal tersebut layak berlayar. (MG/FL/SY/LN/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved