Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
BANJIR masih mengintai di sejumlah daerah. Seperti di Nusa Tenggara Timur, sebanyak 80 sungai di Kabupaten Kupang meluap akibat hujan lebat selama tiga hari terakhir ini.
Puluhan sungai yang meluap itu mengakibatkan empat kecamatan di daerah tersebut, yakni Amfoang Timur, Amfoang Barat Daya, Amfoang Tengah, dan Amfoang Utara, terisolasi akibat banjir. “Puluhan sungai ini belum dibangun jembatan penghubung. Jika sungai meluap seperti saat ini, otomatis wilayah kami terisolasi,” kata Camat Amfoang Utara, Andreas Naisius, kemarin.
Ketinggian banjir di sungai berkisar 1-2 meter dan berbahaya bagi warga yang ingin melintas dengan menggunakan sepeda motor. Namun, ada sejumlah kendaraan seperti bus dan kendaraan lainnya yang nekat melintasi sungai dengan menggunakan tali yang diikat di kendaraan.
Selain itu, ruas jalan ditutupi lumpur sehingga menyulitkan kendaraan untuk melintas. Jika kondisinya seperti itu, waktu tempuh Amfoang ke Kota Kupang bisa mencapai 12 jam dari kondisi normal 6 jam.
Selain banjir, hujan lebat dan angin kencang berkecepatan 30 knot per jam memicu gelombang tinggi di perairan, yang mengakibatkan kapal penumpang dan nelayan tidak beroperasi.
Kepala PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Kupang, Arnoldus Yansen, mengatakan armada pelayaran ditutup sementara selama empat hari sejak Jumat (3/2) menunggu cuaca kembali normal.
Panen awal
Dari Jawa Timur, banjir luapan Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro meluas hingga kemarin. Kondisi tersebut mengakibatkan enam kecamatan terendam banjir. Banjir juga merendam ratusan hektare area pertanian, jalan, dan tanaman padi di sejumlah kecamatan.
Enam kecamatan itu meliputi Kecamatan Baureno, Kanor, Trucuk, Dander, Kalitidu, dan Bojonegoro. Meski demikian, hingga kini belum ada warga yang mengungsi.
Akibat banjir, para petani terpaksa panen dini tanaman padi. Mereka khawatir tanaman padi yang sudah menguning bisa puso. “Ya terpaksa kita panen lebih awal,” ungkap Hadi, petani setempat.
Bencana serupa melanda Kota Sampang. Banjir kedua dalam pekan ini menggenangi empat desa dan tiga kelurahan, yakni Desa Kemuning, Panggung, Pasean, dan Gunung Maddah, serta Kelurahan Dalpenang, Karang Dalam, dan Rongtengah.
Sejak pagi, jalur utama di wilayah kota sudah ditutup akibat tingginya genangan. Aktivitas di kawasan pertokoan itu juga lumpuh total.
Sementara itu, di Jawa Tengah, tanggul Kali Kuning di Jeto, Desa Gaden, Kecamatan Trucuk, Klaten, longsor akibat diterjang banjir. Plt Bupati Klaten Sri Mulyani saat meninjau longsor tersebut langsung memerintahkan organisasi perangkat daerah terkait segera memperbaikinya agar longsor bisa ditanggulangi.
“Saya perintahkan longsor tanggul Kali Kuning di Dusun Jeto, Desa Gaden, segera diperbaiki untuk mengantisipasi banjir susulan. Musim hujan diperkirakan sampai akhir Maret,” ujar Sri Mulyani.
Dari Jawa Barat, hujan deras disertai angin kencang sejak Jumat (3/2) hingga kemarin mengakibatkan dampak bencana di lima titik di wilayah itu. Berdasarkan data di Pusat Pengendali dan Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sukabumi, hujan dan angin kencang menyebabkan longsor, jebolnya irigasi, dan rusaknya sejumlah rumah warga. (YK/BB/MG/JS/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved