Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Roeslan dengan penuh semangat berjalan mengitari perkebunan kurma miliknya di Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Lima bulan lalu ia mulai membuka perkebunan kurma di atas lahan seluas 3,7 hektare. “Lahannya baru saya buka dan langsung ditata dengan pohon-pohon kurma sekitar lima bulan lalu,” kata Roeslan sambil menunjukkan pohon-pohon kurma yang ditanamnya kepada Media Indonesia, selasa (31/1). Kehadiran perkebunan kurma milik Roeslan ini sudah diketahui warga sekitar. Dari jalan besar yang menghubungkan Surabaya-Malang, tepatnya di Sukorejo terdapat papan besar bertuliskan ‘kebun kurma’.
Untuk menemukan perkebunan itu, pengunjung berjalan sekitar 1,5 kilometer melalui jalan paving yang nyaman. Di perkebunan itu udaranya cukup sejuk. Selain udara Pegunungan Arjuna, juga banyaknya pepohonan membuat kawasan itu cukup sejuk. Perkebunan kurma ini baru dibuka untuk umum beberapa hari lalu. Keinginannya membuat wisata kebun kurma sudah menjadi perbincangan sejumlah pengusaha di Kabupaten Pasuruan sejak empat tahun lalu. Namun, kebun kurma ini tidak segera terwujud karena kekhawatiran pohon khas gurun pasir ini mudah mati.
Namun bagi Roeslan, tidak demikian. Karena keinginan yang kuat, setelah sekitar seminggu memikirnya, kebun langsung dibuatnya. Untuk tahap awal, sebanyak 400 pohon kurma yang ditanamnya berhasil tumbuh. Bahkan, beberapa batang pohon malah sudah berbuah meski masih kecil-kecil dan berwarna hijau. Pohon-pohon kurma ditanam secara teratur, berjajar rapi, dan disekat dengan ruas-ruas jalan yang representatif.
Di perkebunan itu juga dilengkapi sejumlah koleksi satwa, kambing gunung, unggas, dan burung seperti merak putih. Untuk bisa menikmati wisata kebun kurma itu, masyarakat cukup membayar tiket seharga Rp5.000 per orang. Namun, bila sekeluarga ingin berkeliling bisa memanfaatkan andong atau mobil dengan tarif Rp50 ribu. Sejumlah pengunjung pun penasaran ingin mencicipi buah kurma itu. Sayangnya, belum ada satu pun yang bisa dipanen.
“Saya juga tengah menyiapkan perluasan lahan yang masih ditata di sebelahnya untuk kebun durian sekaligus juga saya lengkapi dengan miniatur Kakbah serta rute Sofa-Marwah, agar bisa digunakan untuk manasik haji bagi masyarakat,” terang Roeslan. Wisata kebun kurma ini tergolong unik karena hingga kini belum ada orang Indonesia yang menggarap kurma sebagai komoditas agrowisata. Roeslan menanam pohon kurma sejak Agustus 2016. (Abdus Syukur/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved