Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PERSATUAN Perusahaan Realestat Indonesia (REI) menyatakan siap mendukung upaya rekonstruksi infrastruktur, terutama untuk fasilitas pendidikan bagi para korban gempa Pidie Jaya, Aceh.
Untuk itu, REI berharap Satgas Tanggap Darurat gempa Pidie Jaya dapat secepatnya menyampaikan data akurat terkait kerusakan fasilitas pendidikan akibat diguncang gempa dengan magnitudo 6,5 skala Richter pada Rabu (7/12) silam.
"Bantuan rekonstruksi yang akan kami lakukan mungkin akan fokus ke bangunan-bangunan nonpemerintahan, karena bangunan semacam itu memiliki standar tersendiri. Bantuan ini merupakan tahap awal sebagai ungkapan empati dan simpati dari anggota REI kepada para korban gempa Aceh," kata Ketua Umum DPP REI Soelaeman Soemawinata, Senin (19/12).
Sebelumnya REI juga telah menyerahkan bantuan logistik untuk korban gempa Aceh yang disampaikan kepada Wakil Bupati Pidie Jaya Said Mulyadi di Pendopo Bupati Pidie Jaya, Jumat (16/12) pekan lalu.
Ketua REI Aceh Rahmad Yadi mengatakan pihaknya akan menginisiasi upaya penyaluran bantuan fisik untuk merekonstruksi gedung fasilitas pendidikan. "Kita akan membantu pembangunan kembali bangunan gedung sekolah dasar atau taman kanak-kanak," papar Rahmad.
Dalam merespons komitmen REI tersebut, di kesempatan berbeda, Said Mulyadi yang juga Komandan Satgas Tanggap Darurat gempa Pidie Jaya, mengatakan pihaknya akan segera melakukan pendataan ke lapangan.
“Kami akan menerjunkan tim guna mencari pendataan objek bangunan yang butuh segera diperbaiki. Kami membutuhkan dokumen dan perencanaan khusus guna dipublikasikan kepada calon donatur sehingga bantuan bisa segera disalurkan," kata Said.
Said Mulyadi mengapresiasi dukungan REI untuk berkontribusi dalam proses rekonstruksi pasca gempa. "Kami berharap dengan kapasitasnya, bantuan dari REI berupa dukungan untuk renovasi bangunan sekolah yang luluh lantak akibat gempa dapat mempercepat pemulihan daerah kami,” ujarnya.
Menurut Said, gempa tersebut menimbulkan gelombang pengungsi sebanyak 83.838 orang tersebar di 124 titik. Sebanyak 82.122 orang (120 titik) pengungsi berasal dari Pidie Jaya dan 1.716 orang dari Kabupaten Bireuen (4 titik).
Distribusi pengungsi di Pidie Jaya ialah Kecamatan Meureudu 13.965 orang, Meurah Dua 11.391, Trianggadeng 18.512, Bandar Baru 14.209, Pante Raja 8.153, Bandar Dua 3.170, Ulim 9.763, dan Jangka Buaya 2.959 orang. Sedangkan di Bireuen tersebar di Matang Meunasah Blang 1.100 orang, Masjid Matang Jareung 13, Masjid Alghamamah 405, dan Masjid Kandang 198 orang. (RO/X-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved