Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
SETIBANYA di Banda Aceh, Presiden Joko Widodo, langsung menuju Kabupaten Pidie Jaya, Kamis (15/12). Presiden ingin memastikan korban gempa 6,5 skala Richter ditangani dengan baik.
Presiden Jokowi beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo tiba di Kabupaten Pidie Jaya, setelah melakukan rangkaian kunjungan kenegaraan, di Iran dan India.
Presiden datang untuk melihat kondisi terkini korban gempa Aceh. Di Aceh, Jokowi disambut Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perubahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Plt Gubernur Aceh Soedarmo, dan sejumlah pejabat lainnya.
Posko pengungsian di Masjid Jami' Al Istiqomah, di Rhieng Blang, menjadi lokasi pertama yang dikunjungi Presiden. Jokowi menyapa langsung sekaligus memberi dorongan semangat dan bantuan kepada para pengungsi, yang telah bertahan hampir 10 hari di lokasi itu.
Sembari bernyanyi dengan sejumlah relawan di posko pengungsian. Jokowi dan Iriana menyalurkan bantuan dan membagikan buku tulis kepada ratusan anak-anak.
"Pak Jokowi siapa yang punya, yang punya anak-anak Indonesia," nyanyi anak-anak serentak saat ditinggal Jokowi.
Selanjutnya, Presiden mengunjungi Desa Kuta Pangwa, Trienggadeng, yang mayoritas rumah warganya, atau 95%, rusak. Presiden ingin memastikan kembali pemulihan korban gempa Aceh harus terealisasi secara cepat, agar masyarakat dapat kembali beraktivitas normal.
Jokowi memerintahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mempercepat pencairan bantuan bagi warga yang rumahnya rusak akibat gempa Aceh.
"Terutama yang untuk rusak berat sudah diverifikasi dan tadi sudah saya perintahkan untuk segera bisa diberikan bantuan keuangannya agar segera bisa dibangun kembali rumah itu sehingga kegiatan di masyarakat juga bisa jalan kembali," katanya.
Meski demikian, akan ada proses verifikasi untuk menentukan besarnya bantuan sesuai tingkat kerusakan bangunan dan hal tersebut membutuhkan waktu.
"Terutama yang untuk rusak berat sudah diverifikasi, nanti diikuti dengan yang rusak sedang dan ringan dengan verifikasi ini kan juga perlu waktu," terangnya.
Presiden juga memastikan bantuan dalam waktu dekat berupa logistik dan bahan pangan harus segera tersalurkan.
"Semuanya harus segera tersalurkan. Saya kira nanti akan ditangani oleh BNPB, dalam waktu dekat segera dilakukan dan bantuan itu segera disalurkan," sebutnya.
Jokowi menjelaskan, kedatangan kedua kalinya di Pidie Jaya guna memastikan seluruh instruksinya dijalankan sesuai arahan sehingga pembangunan berlangsung cepat dan terencana.
"Saya ingin mengecek saja ke sini. Apakah yang dikerjakan oleh PU sudah dimulai belum, sudah dibersihkan belum, itu akan saya cek terus, baik logistik, keuangan, lauk pauk, dan semuanya harus tersalurkan," lanjutnya.
Terkait pemberian stimulan santunan, Presiden Jokowi mengatakan akan memberikan bantuan keuangan dalam bentuk tabungan yang bisa dimanfaatkan warga untuk menggerakkan ekonomi masyarakat pascagempa.
"Nanti coba tanya BNPB, nanti dikasihkan tabungan tetapi tabungannya masih diblok, jika sudah berkegiatan baru disalurkan, bisa diambil dan dicairkan serta dimanfaatkan. Itu garis besarnya," pungkasnya.
Presiden Jokowi juga meninjau langsung proses pemulihan psikologis siswa sekolah dasar di Desa Gampong Plandok Tunong dan meletakkan batu pertama pembangunan Masjid At Takkarub di Gampong Raya, Trienggadeng, Pidie Jaya.
Sedangkan bangunan SD yang roboh menjadi perhatian bersama. Presiden menginginkan sekolah tersebut dapat segera dibangun menggunakan APBN 2016.
Sementara itu, jumlah pengungsi bertambah menjadi 85.161 orang, dengan perincian Pidie Jaya sebanyak 82.122 orang, Pidie 1.295 orang, dan Bireuen 1.324 orang.
Semua pengungsi di Bireuen menumpang pada kerabatnya. Sebagian besar pengungsi membangun tenda atau barak di sekitar lingkungan rumah mereka. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved