Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
BANYAK masjid yang rusak akibat gempa Aceh sudah dirobohkan. Lokasi-lokasi di bekas rumah ibadah tersebut mulai dibersihkan dari sendimen beton reruntuhan.
Pantauan Media Indonesia, Selasa (13/12), puluhan traktor alat berat seperti beko dikerahkan untuk merobohkan tiang dan dinding masjid yang tersisa akibat gempa berkekuatan 6,5 skala Richter (SR) pada Rabu (7/12) subuh lalu itu.
Di Masjid Jami' Quba, Pangwa, Kecamatan Trienggadeng, misalnya, ratusan personel TNI nampak membersikan beton reruntuhan setelah dirobohkan dua unit beko. Besi-besi bekas tulang dalam tiang beton atau sisa pondasi aesjid dipotong menggunakan gerinda listrik.
Kemudian Masjid Takarrub Keude Trienggaden, Kecamatan Trienggadeng, semua reruntuhan atap beton, tiang penyangga, dan kubah sudah bersih dari sisa reruntuhan. Hanya pengungsi yang masih memenuhi halaman masjid tersebut.
Hal yang sama juga terlihat di Masjid Baro, Paru, Kecamatan Bandar Baru. Menara besar yang sebelumnya roboh ke tanah diayun gempa dan bangunan dasar masjid retak-retak, semuanya sudah bersih dari sendimen bekas gempa.
Warga berharap kepada pemerintah dan donatur lainnya untuk membantu membangun masjid baru untuk warga. Untuk sementara, mereka terpaksa beribadah di halaman pekarangan masjid lama.
"Kami butuh masjid baru untuk tempat salat dan ibadah lainnya," kata Usman, tokoh masyarakat Pidie Jaya.
Informasi sementara gempa bumi 6,5 SR di Aceh, sedikitnya telah merusakkan 64 masjid, 157 rumah toko (ruko), dan lebih 13.000 unit rumah penduduk. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved