Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
RATUSAN bangunan di Kabupaten Pidie Jaya hancur akibat gempa 6,5 skala richter (SR) yang terjadi pagi tadi. Tempat tinggal atau pengungsian menjadi yang paling dibutuhkan para korban terdampak gempa.
"Karena rumahnya sudah tidak ada. Kemudian bantuan seperti tempat tidur dan lain-lain, ini yang kami butuhkan sekarang ini," kata Bupati Pidie Jaya Aiyub Abbas kepada Metro TV, Rabu (7/12) malam.
Saat dihubungi, Aiyub mengaku belum mendapati data ke mana para korban yang rumahnya hancur bakal diungsikan. Dia menyatakan tengah berkoordinasi dengan jajarannya soal perkembangan terkini terkait kondisi para korban yang harus mengungsi.
Aiyub menyatakan, makanan dan minuman untuk dikonsumsi langsung sementara ini masih cukup. Namun, dipastikan bantuan makanan ataupun minuman masih tetap dibutuhkan.
"Karena ini baru sehari, mereka butuh berapa hari lagi kita belum tahu berapa lama, kita harap bantuan dari siapa saja," ujar dia.
Dikutip dari situs Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa bumi terjadi pukul 05.03 WIB dengan kekuatan 6,5 SR. Pusat gempa terletak pada 5,25 Lintang Utara (LU) dan 96,24 Bujur Timur (BT), tepatnya di darat pada jarak 106 km arah tenggara Kota Banda Aceh pada kedalaman 15 km.
Hasil analisis peta tingkat guncangan menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan kuat terjadi di daerah Busugan, Meukobrawang, Pangwabaroh, Meukopuue, Tanjong, Meukorumpuet, Panteraja, Angkieng, dan Pohroh pada skala intensitas III SIG-BMKG (VI MMI). Seluruh wilayah ini diperkirakan berpotensi mengalami dampak kerusakan bangunan.
Menurut BMKG, hingga pukul 17.30 WIB, gempa menimbulkan kerugian material berupa 161 bangunan rumah rusak berat, 105 bangunan rumah toko roboh, 14 masjid roboh, 1 sekolah roboh, dan 1 RSUD roboh. Korban manusia terdiri atas 94 jiwa meninggal, 1 hilang, 128 orang menderita luka berat, dan 489 mengalami luka ringan. (MTVN/OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved