Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
KORBAN gempa di Gampong Kuta Pangwa, Trienggadeng, Pidie Jaya, yang berjumlah 15 orang dari 9 kepala keluarga (KK), telah dikebumikan secara massal setelah rumah mereka ambruk dan rata dengan tanah diguncang gempa berkekuatan 6,5 skala richter (SR), Rabu (7/12) pagi.
Semua korban meninggal dunia itu dimandikan di kompleks Meunasah Gampong setempat. Masyarakat mendirikan tenda untuk proses pemandian korban. Prosesi salat jenazah untuk para korban juga dilakukan di Meunasah tersebut.
Sedangkan, tim evakuasi kembali menemukan 9 korban gempa akibat tertimbun reruntuhan bangunan warung kopi dua lantai di areal SPBU Ulee Gle, Bandar Dua, Pidie Jaya.
"Lima di antaranya ditemukan sudah menjadi mayat, sementara empat lainnya mengalami luka yang sangat serius," ujar Koordinator Basarnas Reza di lokasi.
Menurutnya, secara keseluruhan, korban gempa di Ulee Glee berjumlah 16 orang, dengan perincian 9 selamat, 7 meninggal dunia.
"Di Swalayan Selamat Jadi, Trienggadeng, ditemukan 3 korban dan di reruntuhan Indomaret, sepasang suami istri turut jadi korban, dan hanya sang istri yang selamat," katanya.
Tim SAR Gabungan dari TNI/Polri dan Tagana PMI masih terus melakukan evakuasi korban. Proses evakuasi tersebut sudah berlangsung sejak pagi. Empat unit alat berat diturunkan ke lokasi reruntuhan.
"Diyakini masih ada tiga orang lagi yang masih tertimbun reruntuhan bangunan. Dua unit mobil yang sedang parkir di area warkop juga ikut tertimpa reruntuhan," pungkasnya.
Kondisi terakhir di Pidie Jaya, listrik masih padam. Proses evakuasi korban terus dilakukan oleh instansi terkait. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved