Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Mayoritas Korban Meninggal Akibat Gempa Pidiejaya Tinggal di Ruko

Basuki Eka Purnama
07/12/2016 11:36
Mayoritas Korban Meninggal Akibat Gempa Pidiejaya Tinggal di Ruko
(Dok. MTVN)

KORBAN meninggal dunia akibat gempa berkekuatan 6,4 pada Skala Richter (SR) yang mengguncang Kabupaten Pidiejaya, Rabu (7/12) pagi, sebagian besar tinggal di rumah toko (ruko).

Informasi yang diperoleh di Pidiejaya, warga yang meninggal dunia umumnya menetap di bangunan rumah toko. Mereka meninggal dunia karena tertimpa reruntuhan bangunan dan tidak bisa menyelamatkan diri.

Dari data resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidiejaya, jumlah sementara warga meninggal dunia sebanyak 25 orang, sedangkan puluhan lainnya menjalani perawatan medis di pusat-pusat pelayanan kesehatan setempat.

Zainal, salah seorang warga Meureudu, Ibu Kota Pidiejaya, mengatakan, banyak warga meninggal yang menetap di rumah toko dan umumnya di lantai dua, sehingga pada saat gempa terlambat keluar ruko.

"Banyak yang meninggal dunia warga yang tinggal di pertokoan. Terutama bangunan ruko yang ada di Mereudeu, sedangkan warga yang tinggal di rumah, belum diketahui ada yang meninggal dunia," ungkap warga tersebut.

Lanjutnya lagi, daerah yang mengalami kerusakan parah akibat gempa di Pidiejaya adalah, di Ule Glee, Meureude dan Tringgadeng, baik kerusakan berupa bangunan pertokoan, masjid, maupun rumah.

Sementara, sejumlah pusat pelayanan kesehatan di wilayah Pidiejaya, dipenuhi oleh warga korban gempa.

"Semua Puskesmas yang ada di Meureudu, sudah penuh dengan korban gempa. Rumah Sakit Umum Daerah Pidiejaya, yang terletak di pinggir jalan raya Banda Aceh-Medan, Sumut, juga sudah penuh, sehingga harus dilarikan ke rumah sakit kabupaten tetangga seperti ke rumah sakit di Pidie dan ke rumah sakit di Kabupaten Bireun," terang warga tersebut. (Ant/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya