Headline
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
SEBANYAK 2.112 personel gabungan TNI telah disiagakan untuk mengamankan Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pascainsiden anarki yang terjadi di Makassar, Jumat (29/8) malam.
Panglima Kodam (Pangdam) XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Windiyatno, mengatakan itu sebagai bentuk antisipasi dan koordinasi cepat TNI untuk mencegah terjadinya eskalasi dan gangguan lebih lanjut.
Menurutnya, personel gabungan telah disiagakan dan difokuskan pada titik-titik rawan, sambil tetap menjaga objek-objek vital nasional seperti gudang Bulog dan Kantor Bank Indonesia.
"Kondisi saat ini, masyarakat sudah berjalan normal seperti biasa. Alhamdulillah, sampai saat ini masyarakat di Sulawesi Selatan sudah kondusif, sudah berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan kehidupan kita sehari-hari,” ujarnya.
Saat ini proses pemulihan pascakerusuhan telah dilakukan. Puing-puing dan kerusakan di gedung DPRD Provinsi, DPRD Kota Makassar, serta di sepanjang jalan raya, sedang dibersihkan melalui kolaborasi TNI dengan instansi terkait seperti Dinas Kebersihan.
Tujuannya agar aktivitas masyarakat tidak terusik. Untuk mengamankan situasi, TNI berkoordinasi dengan TNI AL, TNI AU, dan kepolisian.
Mayjen Windiyatno juga memberikan data sementara terkait kerusakan dan korban. Insiden tersebut mengakibatkan kerusakan pada dua gedung DPRD, dua pos polisi, satu pos keamanan Kejaksaan Tinggi, serta 67 unit mobil dan 15 sepeda motor yang hangus terbakar.
Pangdam mengimbau seluruh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda untuk bersama-sama menjaga perdamaian di Sulawesi Selatan.
Ia menegaskan bahwa meskipun menyampaikan pendapat adalah hak yang dilindungi undang-undang, hal tersebut harus dilakukan dengan cara yang santun dan tidak mengganggu kepentingan umum.
“Mari kita sama-sama menjaga hati kita, menjaga emosional kita dalam rangka menghadapi suatu persoalan sehingga kita bisa melalui jalan lebih damai,” pesannya.
Sementara itu, hingga saat ini, Polda Sulsel belum sedikit pun memberi keterangan sama sekali terkait semua insiden yang terjadi di Kota Makassar. (LN/E-4)
Berita duka ini mendorong Anthony Tan, CEO Grab, untuk terbang langsung dari Singapura ke Makassar.
Prajurit TNI AD akan ditugaskan untuk melindungi jaksa dalam bekerja seperti saat bersidang di pengadilan ataupun ketika sedang menjalani proses penyelidikan.
Hal itu yang menjadi dasar penetapan Tian Bahtiar sebagai tersangka perintangan dalam proses hukum yang dilaksanakan Kejaksaan Agung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved