Headline

Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.

Harga Beras di Sejumlah Pasar Tradisional Merangkak Naik

Kristiadi
27/8/2025 21:48
Harga Beras di Sejumlah Pasar Tradisional Merangkak Naik
Harga beras premium di sejumlah pasar tradisional di wilayah Priangan Timur, Jawa  Barat merangkak naik Rp 14 ribu hingga Rp 15 ribu perkg disebabkan karena harga gabah mengalami kenaikan.( MI/Kristiadi)

Harga beras premium di sejumlah pasar tradisional di wilayah Priangan Timur, merangkak naik seharga Rp14 ribu hingga Rp15 ribu per kilogram. Kenaikan tersebut, telah membuat banyak pembeli mengeluhkan lantaran kebutuhan beras masih belum normal.

Maman, 55, seorang pedagang beras di pasar Cikurubuk mengatakan, harga kebutuhan beras di sejumlah pasar secara bertahap mengalami kenaikan terutamanya untuk kualitas premium dijual Rp15 ribu per kg. Kenaikan beras di pasaran lantaran adanya beredar beras oplosan dan membuat harga merangkak naik ditambah pasokan mulai menipis.

"Kebutuhan beras bagi masyarakat masih tersedia tapi harganya sekarang ini sudah merangkak naik, karena beredar beras oplosan hingga petani sudah mulai tanam dilakukan sejak bulan Juli dan yang lainnya tengah mengolah lahan. Namun, kenaikan beras yang telah terjadi tidak hanya beras oplosan tapi harga gabah kering giling (GKG) sudah mahal," katanya, Rabu (27/8/2025).

Ia mengatakan, kebutuhan beras mulai bergerak naik terjadi pada beras premium Rp14 ribu hingga Rp15 ribu dan warungan menjual Rp16 ribu per kg, meski selama ini tidak pedagang tidak lagi menjual beras medium dan sudah lama kosong. Kenaikan tersebut disebabkan, karena harga gabah di tingkat petani kosong dan pasokan juga menurun hingga dipastikan harga beras tergantung pengirim.

"Kenaikan harga beras di pasaran membuat sejumlah pedagang di Priangan Timur tak bisa berbuat banyak hingga mereka tetap bertahan. Namun, kenaikan tersebut ada pengaruh beras oplosan termasuk gabah di tingkat petani sulit ditemukan mengingat para petani mulai tanam kembali," ujarnya.

Sementara itu, Aef, 44, warga Kecamatan Mangkubumi mengatakan, beras premium di pasar tradisional mengalami kenaikan disebabkan kebutuhan gabah di tingkat petani setiap daerah tidak ada yang panen. Namun, kenaikan beras sekarang sudah makin terasa bagi masyarakat meski sejak beberapa hari pemerintah daerah tengah berusaha stabilkan harga tapi kebutuhan beras tetap belum normal.

"Harga beras di pasaran merangkak naik membuat masyarakat di berbagai daerah kelimpungan mencari beras kualitas bagus tapi murah. Kenaikan beras di pasaran karena ada perubahan dari beras medium menjadi premium dan harganya berubah hingga paling banyak ditemukan warga seperti dioplos antara beras mawar, beras 64 dan beras lainnya," pungkasnya. (H-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya