Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
KAPOLRESTA Pati, Kombes Jaka Wahyudi, didampingi Kasidokkes dan Kasihumas, membesuk enam korban kerusuhan yang terjadi saat aksi penyampaian aspirasi di Pati pada Rabu (13/8). Kegiatan kunjungan berlangsung Kamis (14/8) di RSUD Soewondo Pati. Para korban menerima dukungan moril dan materiil, serta pemeriksaan kesehatan oleh tim medis.
Kombes Jaka Wahyudi mengatakan, kunjungan ini merupakan bentuk kepedulian Polri kepada masyarakat yang terdampak peristiwa tersebut. “Kami ingin memastikan kondisi korban terpantau dengan baik dan mereka mendapatkan perawatan maksimal dari pihak rumah sakit,” ujarnya.
Dari data RSUD Soewondo, korban yang masih menjalani perawatan di antaranya adalah Edi Utama, 19, warga Desa Gadingrejo, Juwana, yang mengalami dislokasi sendi bahu dan terkena gas air mata. Selain itu, Lilik Yuliantoro, 34, wartawan asal Desa Jepangrejo, Blora, juga dirawat akibat terpapar gas air mata.
Korban lainnya adalah Paimin, 48, warga Desa Sukobubuk, Margorejo, Pati, yang mengalami sesak napas karena gas air mata. Ada pula Nuris Syauqi Lutfia,18, karyawan swasta asal Desa Pondowan, Tayu, yang terkena gas air mata, serta Ummi Rizqi Khoirin Ni’mah, 19, warga Desa Tambahmulyo, Tayu, dengan keluhan serupa.
Korban terakhir adalah Heru Purnomo, 43, Kapolsek Pati Kota, yang mengalami luka akibat pukulan dan lemparan batu dari peserta aksi. “Kami prihatin ada anggota Polri yang turut menjadi korban. Ini menjadi pengingat bahwa aksi harus dilakukan secara damai tanpa kekerasan,” tutur Kapolresta Pati.
Kombes Pol Jaka Wahyudi menegaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Pati dan RSUD Soewondo untuk memastikan tidak ada korban meninggal dunia dalam peristiwa ini. “Syukur alhamdulillah, tidak ada korban jiwa. Semua korban dalam kondisi sadar dan sudah mulai membaik,” ungkapnya.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga situasi kamtibmas agar tetap kondusif pasca-aksi. “Mari kita jadikan peristiwa ini pelajaran berharga. Aspirasi boleh disampaikan, tapi keselamatan semua pihak harus diutamakan,” pesannya.
Selain memberikan dukungan moril, Kapolresta Pati juga menyerahkan bantuan materiil untuk membantu proses pemulihan para korban. “Bantuan ini bentuk kepedulian kami. Semoga meringankan beban korban dan keluarganya,” kata Jaka Wahyudi.
Dalam kesempatan itu, ia mengapresiasi kinerja petugas medis yang menangani korban dengan sigap. “Kami berterima kasih kepada tenaga medis yang bekerja tanpa lelah. Dedikasi mereka sangat berarti bagi para korban,” tuturnya.
Jaka menutup kunjungan dengan harapan agar kondisi para korban segera pulih. “Semoga mereka lekas sembuh, bisa beraktivitas kembali, dan kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari,” pungkasnya. (HT/E-4)
GUBERNUR Jawa Tengah, Ahmad Lutfhi, menyatakan bahwa pemerintahan di Kabupaten Pati, saat ini sudah kondusif pasca kerusuhan demo tuntut penurunan Bupati Pati, Sudewo.
GUBERNUR Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mengambil langkah tegas menyikapi polemik kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebesar 250% di Kabupaten Pati yang memicu protes warga.
Gerindra telah memberikan pembinaan kepada Bupati Pati Sudewo. Pembinaan ini dilakukan menyusul penilaian sebagian warga yang menilai Sudewo yang merupakan kader Gerindra, bersikap arogan,
DPRD Kabupaten Pati resmi membentuk hak angket dan pansus pemakzulan Bupati Pati Sudewo
Untuk melengserkan Bupati Paii Sudewo harus melalui mekanisme di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved