Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
PEMERINTAH Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar) mendukung proses pemekaran Garut Utara. Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin menyatakan langkah konkret akan diambil dalam mendukung proses pemekaran yakni menyusun naskah akademik terbaru dan biaya yang akan dianggaran pada perubahan anggaran tahun ini.
Pembuatan naskah akademik, ujar dia, sangat penting. Sebab, menjadi persyaratan administrasi, supaya pemekaran itu dapat terpenuhi jika moratorium pemekaran wilayah dicabut.
"Kami menyoroti dampak positif terutama pemekaran terhadap pelayanan publik dan untuk kesiapan menghadapi pemekaran, salah satunya dokumen harus dilengkapi naskah akademik. Namun, pemekaran ini agar masyarakat di wilayah utara, selatan, bagian tengah dapat mendapatkan akses pelayanan lebih baik dan merasa lebih terlayani," katanya, Minggu (10/8).
Sementara itu, Ketua Paguyuban Masyarakat Garut Utara (PM-GATRA), Kholil Aksan Umarzein mengatakan menyambut baik respons positif dari Pemkab. Ia menyebut naskah akademis dan perencanaan kawasan ibu kota terbaru sangat krusial agar Garut Utara menjadi Calon Daerah Otonomi Baru (CDOB) paling siap di Jawa Barat.
“Saya rasa pada tahap pertama mengimbangi proses penggodokkan RPP (rencana peraturan pemerintah) menjadi PP dan ketika moratorium dibuka, kita sudah menyiapkan naskah akademis terbaru," ujarnya.
Kholil mengatakan pemekaran wilayah menjadi solusi untuk mengurangi beban kerja kepala daerah dan meningkatkan efektivitas pelayanan publik. Namun, ia mengingatkan agar kesiapan dokumen termasuk perencanaan kawasan ibu kota menjadi calon Daerah Otonomi Baru (CDOB) sudah siap.
"Kabupaten Garut harus mekar karena siapapun bupatinya, dengan luas yang seperti ini menjadi veban berat terutama bagi siapapun pemimpinnya. Kita doakan saja, Garut hebat terwujud, Garut cepat mekar, Garut Utara dan Garut Selatan,” paparnya. (H-4)
Kebijakan desentralisasi di Indonesia kini perlu dikaji ulang secara kritis dan diarahkan ulang secara strategis,
Program pembangunan itu harus 60% pada tingkat kabupaten/kota, 20% provinsi dan 20% pusat. Namun, sayangnya, menurut Bursah sampai saat ini pembangunan di daerah masih dikendalikan pusat.
DIRJEN Otonomi Daerah Akmal Malik menyebut perlu penguatan desentralisasi pada program-program strategis nasional, seperti Sekolah Rakyat dan Koperasi Desa Merah Putih.
Nilai-nilai otonomi yang dimiliki oleh daerah tidak semuanya menghasilkan harapan yang sama bagi daerah.
Otonomi daerah sejatinya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan pemerataan pembangunan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved