Headline

PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.  

Fokus

Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.

Penumpang Kereta Melonjak Imbas Jalur Gumitir Ditutup

Media Indonesia
30/7/2025 11:58
Penumpang Kereta Melonjak Imbas Jalur Gumitir Ditutup
Ilustrasi(MI/Usman Iskandar)

JUMLAH pengguna jasa kereta api di wilayah Daerah Operasi (Daop) 9 Jember mengalami peningkatan drastis seiring dengan penutupan total jalur nasional Gumitir. Jalur tersebut selama ini menjadi akses utama penghubung Jember dan Banyuwangi, Jawa Timur.

Berdasarkan catatan sementara PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 9 Jember, lonjakan penumpang tercatat sejak penutupan jalur tersebut dimulai pada 24 Juli 2025.

“Total penumpang yang naik menggunakan layanan kereta api di wilayah Daop 9 Jember pada periode 24-28 Juli 2025 mencapai 55.476 orang atau meningkat sebesar 16% dibandingkan periode yang sama pekan sebelumnya (17-21 Juli 2025),” ujar Manajer Hukum dan Humas KAI Daop 9, di Jember, Cahyo Widiantoro, Selasa (29/7).

Menurut Cahyo, situasi tersebut menunjukkan bahwa masyarakat mulai memprioritaskan kereta api sebagai opsi transportasi yang lebih aman, nyaman, dan tidak terhambat kemacetan, terutama di tengah terbatasnya akses darat akibat penutupan Gumitir.

Salah satu kereta yang mengalami peningkatan signifikan adalah KA Pandanwangi dengan rute Jember-Ketapang PP. Dalam rentang waktu yang sama, tercatat 16.579 penumpang naik KA tersebut, mengalami kenaikan 15% dibandingkan periode sebelumnya yang mencapai 15.314 penumpang.

“Lonjakan terjadi di hampir seluruh stasiun yang dilewati, sebagai dampak langsung dari ditutupnya jalur nasional,” imbuh Cahyo.

Penutupan total terhadap kendaraan roda empat dan lebih di kawasan Gumitir membuat masyarakat mencari opsi transportasi alternatif. Dalam hal ini, kereta api tampil sebagai solusi logistik dan mobilitas yang dinilai lebih andal dan aman.

Potensi Penambahan Layanan Masih Menunggu Restu DJKA

Terkait dengan kemungkinan perluasan layanan berupa penambahan stasiun pemberhentian bagi KA Pandanwangi, Cahyo mengungkapkan bahwa hal itu masih dalam tahap koordinasi.

“Antusiasme masyarakat sangat tinggi, termasuk dari daerah-daerah yang tidak memiliki akses transportasi lain. Namun untuk menambah stasiun, kami masih menunggu persetujuan resmi dari DJKA agar pelaksanaan sesuai dengan aturan,” jelasnya.

Sebagai bentuk antisipasi terhadap lonjakan pengguna, pihak KAI telah menyesuaikan kapasitas KA Pandanwangi hingga 120% dari jumlah kursi normal sebanyak 636. Langkah lain yang dilakukan termasuk penambahan petugas layanan di stasiun, pengelolaan antrean, serta sinergi dengan instansi terkait seperti Dinas Perhubungan dan aparat setempat.

Kereta Jadi Pilihan Rasional dan Ramah Lingkungan

Masyarakat juga diimbau untuk merencanakan perjalanan lebih awal serta melakukan pemesanan tiket melalui kanal resmi seperti aplikasi Access by KAI, situs kai.id, atau mitra resmi KAI.

“Selain hemat biaya dan waktu, kereta api juga merupakan moda transportasi yang ramah lingkungan. Peralihan ke kereta mendukung pengurangan emisi karbon dan kemacetan lalu lintas,” tegas Cahyo.

Pihak KAI menegaskan komitmennya untuk terus memberikan pelayanan optimal, terutama di saat kondisi transportasi darat terganggu.

“Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan layanan terbaik bagi masyarakat, terutama di saat-saat krusial seperti penutupan Gumitir ini. KAI siap mendukung mobilitas masyarakat dengan aman, nyaman, dan tetap mengutamakan keselamatan,” tutup Cahyo. (Ant/E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya