Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
PELANGGARAN lalu lintas selama Operasi Patuh Semeru 2025 di Kabupaten Sidoarjo tercatat paling tinggi jumlahnya di Provinsi Jawa Timur. Dalam operasi yang berlangsung selama 14 hari tersebut, tercatat ada 38.272 pengendara di Sidoarjo ditindak.
Polresta Sidoarjo resmi menutup pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2025 yang digelar pada 14 hingga 27 Juli 2025. Meski jumlah penindakan pelanggaran lalu lintas meningkat, angka kecelakaan di wilayah Sidoarjo menunjukkan penurunan signifikan.
Pelanggaran lalu lintas di wilayah Sidoarjo, didominasi pengendara kendaraan roda dua. Pelanggaran terbanyak adalah tidak mengenakan helm SNI, pengendara di bawah umur, berkendara sambil mengoperasikan telepon genggam hingga melawan arus.
Selama operasi berlangsung, jumlah penindakan meningkat dari tahun lalu. Yakni dari 22.290 pelanggaran pada 2024, menjadi 38.272 pada 2025.
Di antara pelanggaran yang ditindak, juga ada ratusan motor berknalpot brong. Knalpot brong yang disita, kemudian dihancurkan dengan cara dipotong menggunakan gergaji mesin.
Namun, lonjakan penindakan ini dibarengi dengan penurunan drastis angka kecelakaan lalu lintas selama masa operasi. Dibandingkan tahun lalu, jumlah kecelakaan turun dari 35 kejadian menjadi hanya 13 kejadian, atau menurun sebesar 62,85%. Korban meninggal dunia pun tidak ada selama operasi tahun ini, turun dari 1 kasus tahun lalu.
Selain penegakan hukum, Polresta Sidoarjo juga aktif melakukan kegiatan preemtif dan preventif. Kegiatan preemtif meliputi edukasi dan penyuluhan seperti Polantas Menyapa dan Pondok Pesantren Road Safety. Sementara kegiatan preventif meliputi pengaturan lalu lintas, pemasangan rambu, dan rekayasa traffic light.
"Kami juga melakukan 9.741 kegiatan pengaturan, 5.369 penjagaan, hingga 3.844 patroli ke daerah rawan pelanggaran," kata Kabag Ops Polresta Sidoarjo Kompol M Irfan, Senin (28/7).
Kompol Irwan menyebut, secara keseluruhan, operasi tahun ini dinilai sukses menekan angka fatalitas dan meningkatkan kesadaran masyarakat, meski tantangan masih ada.
"Kami berharap, masyarakat bisa semakin sadar pentingnya tertib berlalu lintas, bahkan tanpa kehadiran polisi di jalanan. Karena budaya tertib itu mencerminkan kualitas masyarakat Indonesia," kata Irfan. (HS/E-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved