Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
GEMPA bumi terjadi Sabtu (19/7) malam di Samudera Hindia, di wilayah antara Tasikmalaya dan Pangandaran tak menyebabkan tsunami. Gempa dengan magnitude 4,4 itu merupakan gempa dangkal dengan kedalaman 25 kilometer. Demikian menurut Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid.
Ia menyatakan guncangan gempa bumi terasa di daerah selatan Kabupaten Garut, Tasikmalaya dan Pangandaran pada skala III MMI (Modified Mercalli Intensity). Sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah hingga tinggi.
"Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami meskipun lokasi pusat gempa bumi terletak di laut, namun diperkirakan tidak mengakibatkan terjadinya deformasi dasar laut yang dapat memicu terjadinya tsunami," ujarnya Minggu (20/7).
Ia mengatakan wilayah pantai selatan Kabupaten Garut, Tasikmalaya dan Pangandaran tergolong rawan tsunami dengan potensi tinggi tsunami di garis pantai lebih dari 3 meter. Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman, lanjut dia, kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif pada zona prismatik akresi yang umumnya mekanismenya merupakan sesar naik.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tapi tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan. Masyarakat diharapkan melakukan pemeriksaan mandiri terkait kondisi bangunan setelah terjadi gempa bumi," tambah Wafid.
Badan Geologi mengimbau masyarakat mematuhi rambu evakuasi, menjauhi tebing yang berpotensi terjadi gerakan tanah yang dipicu oleh curah hujan dan guncangan gempa bumi.
Dia menyatakan kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak diikuti oleh sesar permukaan dan bahaya ikutan berupa retakan tanah, penurunan lahan, likuefaksi dan gerakan tanah. Oleh karena itu, menurutnya masyarakat tidak perlu khawatir.
"Bangunan di daerah selatan Kabupaten Garut, Tasikmalaya dan Pangandaran harus dibangun mengikuti kaidah bangunan tahan gempa bumi, guna menghindari risiko kerusakan, serta dilengkapi dengan jalur evakuasi," tandasnya. (H-4)
Gempa bumi 4.4 magnitudo yan terjadi berpusat di Kabupaten Pangandaran dan kedalaman 25 kilometer tidak berpotensi tsunami.
GEMPA bumi berkekuatan magnitudo 4.1 mengguncang Kabupaten Pangandaran, terjadi Rabu (2/4), tidak berpotensi tsunami, BPBD mendata rumah terdampak
WILAYAH Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat dan sekitarnya diguncang gempabumi tektonik, Selasa (25/3). Hasil analisis BMKG menunjukkan berkekuatan M=4,9.
GEMPA bumi berkekuatan magnitudo 4,9 mengguncang Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa (25/3) sekitar pukul 14.02 WIB.
GEMPA bumi berkekuatan magnitudo 5,2 terjadi pada Rabu (13/11) di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, dirasakan masyarakat di wilayah Tasikmalaya, Ciamis, Garut, dan sekitarnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved