Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Gempa di Pangandaran tidak Sebabkan Tsunami

Sugeng Sumariyadi
20/7/2025 12:11
Gempa di Pangandaran tidak Sebabkan Tsunami
ilustrasi(freepik)

GEMPA bumi terjadi Sabtu (19/7) malam di Samudera Hindia, di wilayah antara Tasikmalaya dan Pangandaran tak menyebabkan tsunami. Gempa dengan magnitude 4,4 itu merupakan gempa dangkal dengan kedalaman 25 kilometer.  Demikian menurut Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid.

Ia menyatakan guncangan gempa bumi terasa di daerah selatan Kabupaten Garut, Tasikmalaya dan Pangandaran pada skala III MMI (Modified Mercalli Intensity). Sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah hingga tinggi. 

"Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami meskipun lokasi pusat gempa bumi terletak di laut, namun diperkirakan tidak mengakibatkan terjadinya deformasi dasar laut yang dapat memicu terjadinya tsunami," ujarnya Minggu (20/7).

Ia mengatakan wilayah pantai selatan Kabupaten Garut, Tasikmalaya dan Pangandaran tergolong rawan tsunami dengan potensi tinggi tsunami di garis pantai lebih dari 3 meter. Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman, lanjut dia, kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif pada zona prismatik akresi yang umumnya mekanismenya merupakan sesar naik. 

"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tapi tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan. Masyarakat diharapkan melakukan pemeriksaan mandiri terkait kondisi bangunan setelah terjadi gempa bumi," tambah Wafid. 

Badan Geologi mengimbau masyarakat mematuhi rambu evakuasi, menjauhi tebing yang berpotensi terjadi gerakan tanah yang dipicu oleh curah hujan dan guncangan gempa bumi.

Dia menyatakan kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak diikuti oleh sesar permukaan dan bahaya ikutan berupa retakan tanah, penurunan lahan, likuefaksi dan gerakan tanah. Oleh karena itu, menurutnya masyarakat tidak perlu khawatir.

"Bangunan di daerah selatan Kabupaten Garut, Tasikmalaya dan Pangandaran harus dibangun mengikuti kaidah bangunan tahan gempa bumi, guna menghindari risiko kerusakan, serta dilengkapi dengan jalur evakuasi," tandasnya. (H-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya