Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Melalui PkM, UPI Kembangkan Kurikulum Literasi Lingkungan di Garut

Naviandri
16/7/2025 17:11
Melalui PkM, UPI Kembangkan Kurikulum Literasi Lingkungan di Garut
Kegiatan PkM UPI di Kabupaten Garut.(Dok.UPI)

PENDIDIKAN berperan penting dalam membentuk generasi peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Peluang itu yang menjadi dasar bagi perguruan tinggi untuk mengambil peran sebagai agen perubahan pada isu ini. 

Itulah yang dilakukan oleh salah satu tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dari Program Studi Perpustakaan dan Sains Informasi.

Angga Hadiapurwa bersama timnya, yakni Linda Setiawati, Gema Rullyana, Lutfi Khoerunnisa dan Suci Yanti Ramadhan, mengambil peran dengan melakukan pendampingan dalam penyusunan Kurikulum Berbasis Literasi Lingkungan melalui kegiatan PkM. 

Kurikulum Berbasis Literasi Lingkungan menjadi produk akhir yang dihasilkan oleh 42 guru peserta yang merupakan guru SMA dan SMK dari berbagai daerah di Kabupaten Garut. 

"Guru memiliki peranan penting dalam meningkatkan kompetensi peserta didik sehingga mengintegrasikan konsep literasi lingkungan ke dalam kurikulum menjadi hal yang sangat mungkin dilakukan guru," ucap Angga Rabu (16/7).

Menurut Angga, peran guru untuk peningkatan kompetensi literasi lingkungan guru menjadi penggerak pada konsep kurikulum berbasis literasi lingkungan dengan memperlihatkan perilaku serta sikap yang konsisten dalam menjaga lingkungan. 

Sejalan dengan tema, “Dari Teori ke Aksi: Implementasi Literasi Lingkungan di Kelas,” guru-guru saling berbagi dan mengembangkan kompetensinya mengenai literasi lingkungan dalam kegiatan PkM yang dilaksanakan di SMA Ashiddiqiyah, Karangpawitan, Kabupaten Garut, pada 10 Juli lalu.

"Melalui PkM ini, UPI berkontribusi untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs). UPI sebagai universitas dengan karakter pendidikan yang kuat, mengambil peran melalui SDGs 4 yakni Quality Education. Memperkuat kompetensi melalui pendidikan, UPI melakukan pendampingan kepada para guru untuk membentuk sikap dan tindakan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan," paparnya.

Hal ini, lanjut Angga, juga sejalan dengan SDGs 13, yakni Climate Action yang secara jelas mengedepankan aksi untuk menjaga lingkungan. Para guru peserta pelatihan merancang kurikulum yang dapat langsung diintegrasikan pada pembelajaran di kelas. PkM ini merupakan bentuk nyata peran UPI terjun langsung ke masyarakat dengan tetap mempertahankan karakteristik UPI dalam bidang pendidikan. 

"Bentuk kontribusi ini menjadi awal dari upaya integrasi literasi lingkungan ke dalam pembelajaran, guna membentuk generasi peserta didik yang memiliki kepedulian dan tanggung jawab terhadap keberlanjutan lingkungan, khususnya di Kabupaten Garut," sambungnya.

KOMPETENSI GURU
Wakil Kepala sekolah SMA Ashiddiqiyah, Iip Hanif Muhtadin mengungkapkan rasa syukurnya atas terselenggaranya kegiatan ini sebagai upaya meningkatkan kompetensi guru mengenai literasi lingkungan. Berdasarkan apa yang dilakukan, fleksibilitas konsep Literasi Lingkungan ini dapat diintegrasikan ke dalam berbagai mata pelajaran dan sangat memungkinkan dikembangkan pada berbagai mata pelajaran lain. 

"Tujuannya sama, sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi literasi lingkungan peserta didik dengan memanfaatkan fleksibilitas dalam pengembangan kurikulum," ucapnya.

Salah satu guru peserta kegiatan, Ose Anita Rahman sebagai guru Bahasa Inggris menyisipkan konsep literasi lingkungan ke dalam mata pelajaran Bahasa Inggris dengan menyisipkannya ke dalam topik Cause and Effect. Selanjutnya Iska Fatmawati guru mata pelajaran PAI juga menyisipkan konsep Literasi Lingkungan dengan mengaitkan makna Q.S. Al-Imran ayat 159, 190-191. 

Para peserta mengucapkan terimakasih kepada tim narasumber yang telah menyampaikan materi yang sangat luar biasa.Materi yang disampaikan sangat menarik karena setiap guru memiliki ciri khas tersendiri nantinya. Diharapkan selanjutnya pelatihan seperti ini dapat terus dilaksanakan untuk kemajuan pendidikan ke depan. (E-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya