Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Setahun lebih Terdampak Bencana, SDN I Babakan Talang belum Punya Bangunan Layak

Depi Gunawan
15/7/2025 18:30
Setahun lebih Terdampak Bencana, SDN I Babakan Talang belum Punya Bangunan Layak
Kondisi pembelajaran di SDN I Babakan Talang di Dusun Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga.(MI/depi gunawan)

Siswa SDN I Babakan Talang di Dusun Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat terpaksa mengikuti pembelajaran di bangunan darurat.

Pasalnya, bangunan sebelumnya ambruk akibat bencana pergerakan tanah pada 28 Februari 2024 lalu. Hingga kini, pembangunan sekolah baru yang sudah lama diimpikan tak kunjung terwujud.

Lokasi bangunan darurat berada di Kampung Pasirmalang, Desa Cibedug atau berjarak sekitar 200 meter dari bekas bangunan utama yang luluh lantak terdampak pergerakan tanah.

Kepala SDN I Babakan Talang, Iis Dida Nurjanah mengatakan, bangunan sekolah darurat seluas 105 meter persegi tersebut berasal dari bantuan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

"Kami bersyukur tahun ini proses belajar jauh lebih baik berkat adanya bangunan darurat. Jadi tetap bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar di rumah sendiri walaupun sarana prasarananya kurang memadai," kata Iis, Selasa (15/7).

Sekolah darurat SDN I Babakan Talang terdiri dari tiga ruangan yang setiap ruangannya dibagi untuk dua kelas dengan disekat triplek dan lantainya diplester semen. Namun fasilitas meja dan kursi di setiap kelas masih terbatas. 

Dilain sisi, para gurunya belum kebagian ruangan. Karena itu mereka berinisiatif memanfaatkan lahan kosong di ujung bangunan dengan menyekatnya menggunakan papan triplek.

"Sebelumnya ruang guru bergabung dengan kelas di bagi dua, nah kebetulan di pinggir bangunan masih ada lahan jadi dibangun ruangan," tuturnya.

Sebelum memiliki ruang kelas darurat, ia menjelaskan, kegiatan belajar mengajar harus berpindah-pindah tempat bahkan menumpang di sekolah lain. Kondisi itu membuat orang tua siswa memutuskan anaknya pindah sekolah.

Lebih jauh, rencana pembangunan sekolah baru sejauh ini masih terkendala tempat. Satu-satunya lahan yang masih terjangkau masyarakat masih dalam pengkajian Badan Geologi untuk memastikan keamanannya.

"Kami sering berkomunikasi dengan Kabid SD, katanya anggaran untuk membangun sekolah baru sebenarnya sudah tersedia. Tapi mereka masih menunggu kajian teknis lahan agar aman dari potensi terdampak bencana," jelasnya.

Pada tahun ajaran 2025-2026, siswa yang mendaftar di SDN I Babakan Talang baru 15 orang, jumlah ini jauh berkurang dibandingkan tahun-tahun sebelum bencana. Kekhawatiran orangtua menyebabkan jumlah murid di SDN I Babakan Talang terus menurun. 

"Kami masih membuka penerimaan siswa baru selama MPLS berlangsung, karena memang peminatnya belum mencapai target," tambah Iis. (H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya