Terdengar Dentuman Keras dari Kawah Gunung Lewotolok, Masyarakat Diimbau tidak Panik

Palce Amalo
06/7/2025 16:50
Terdengar Dentuman Keras dari Kawah Gunung Lewotolok, Masyarakat Diimbau tidak Panik
Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, erupsi pada Minggu (6/7/2025) pukul 13.23 Wita.(Dok Magma Indonesia )

MASYARAKAT diimbau tidak panik saat mendengar dentuman dan suara gemurah dari kawah Gunung Ili Lewotolok di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.

Petugas Pos Pemantau Gunung Ili Lewotolok, Yeremis Kristianto Pugel, mengatakan dentuman dan suara gemuruh tersebut merupakan ciri aktifitas gunung api yang sedang dalam fase erupsi.

Sejak naik status dari level II ke Level III atau siaga pada Rabu (2/7) pukul 20.00 Wita, aktivitas erupsi gunung Ili Lewotolok terus mengalami peningkatan. Pada Minggu (6/7) pukul 06.00-12.00 Wita, tercatat 52 kali erupsi dengan tinggi kolom abu antara 300-500 meter di atas kawah, serta disertai dentuman dan gemuruh dengan intensitas lemah hingga sedang.

"Suara dentuman yang keras dapat mengakibatkan getaran yang kuat pada beberapa bagian bangunan terutama jendela kaca dan pintu," ujarnya.

Sedangkan pada erupsi pukul 13.23 Wita dengan tinggi kolom abu teramati lebih kurang 700 meter di atas kawah condong ke arah barat. Sebelumnya, lewat siaran pers, Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid menjelaskan gunung setinggi 1.463 meter di atas permukaan laut ini naik level karena adanya peningkatan erupsi sejak 27 Juni 2025.

Peningkatan aktivitas erupsi ini ditandai dengan semakin tingginya kolom erupsi yang mencapai 1.200 meter dari puncak dan lontaran material pijar yang ke segala arah dengan jarak lontaran terjauh mencapai sekitar 1.500 meter ke arah utara dan ke arah timur – timur laut.

Lontaran material pijar ini mengakibatkan kebakaran vegetasi di sekitar lereng utara dan timur laut Gunung Ili Lewotolok.

Kemudian dari pengamatan kegempaan, dari 16 Juni-2 Juli tercatat 2.482 kali gempa erupsi, empat kali gempa guguran, 3.088 kali gempa jembusan, 11 kali tremor harmonik, dan 16 kali tremor non harmonik. Selain itu, tercatat pula 3 kali gempa vulkanis hybrid, 8 kali gempa vulkanis dangkal, 2 kali gempa vulkanis dalam, 2 kali gempa tektonik lokal, dan 16 kali gempa tektonik jauh. (PO/E-4) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya