Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Unjuk Rasa Ahok di Makassar Berlangsung Aman

Lina Herlina
04/11/2016 18:17
Unjuk Rasa Ahok di Makassar Berlangsung Aman
(ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang)

TEPAT pukul 14.00 Wita, Jumat (4/11), sebanyak 3.600 massa yang tadinya berkumpul dan berjalan sejauh lima kilometer dari Masjid Al Markaz Al Islami, Makassar, tiba di depan gerbang Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan.

Mereka juga menggelar aksi solidaritas, memprotes penistaan agama yang dilakukan calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Mereka yang tergabung dalam Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) menggelar orasi, memutar lagu-lagu islami. Lalu belasan perwakilan pun menggelar pertemuan di ruang pimpinan Kantor Gubernur Sulsel dipimpin oleh Sekprov Sulsel Abdul Latief dan Wakapolda Sulsel Brigjen Gatot Edy Pramono.

Sejumlah perwakilan menyampaikan aspirasinya, intinya meminta agar Ahok segera diproses hukum sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia. Agar kondisi negeri ini bisa kondusif, mereka tidak ingin penista agama Islam, penista ayat suci Alquran berkeliaran di muka bumi ini.

"Kami ingin kasus ini selesai secepatnya. Jika tidak, tentu dua Jumat yang akan datang, akan turun dengan jumlah lebih besar. Intinya, tuntutannya cuma satu tangkap dan adili Ahok. Kasus hukum akan kita kawal terus. Kami juga tidak ingin mengintervensi kasus tersebut, karena sudah satu bulan belum juga diproses. Kami tidak ingin negara ini kacau hanya karena satu orang," tegas Abdul Rahman, perwakilan Wahda Islamiyah Sulsel.

Wakapolda Sulsel Brigjen Gatot Edy P pun menjelaskan perjalanan kasus Ahok kepada para perwakilan pengunjuk rasa.

"Berdasarkan informasi dari Bareskrim Mabes Polri pada kasus ini sudah diperiksa 20 orang saksi, termasuk saksi ahli. Termasuk Bareskrim juga sudah mengirim surat ke Ahok Kamis (3/11) kemarin dan insya Allah, Senin akan diperiksa dan segera dilakukan gelar perkara, tentunya setelah dilakukan pemeriksaan terlapor," jelasnya.

Pertemuan tersebut pun sempat berlangsung alot, lantaran ada sejumlah perwakilan dari pengunjuk rasa meminta agar yang menerima aspirasi mereka langsung Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, karena menurut pengunjuk rasa, mereka sudah dijanjikan untuk bertemu yang bersangkutan.

Namun kemudian, Syahrul yang disebutkan habis bertemu dengan Menteri Pemuda Olahraga, pun tiba-tiba muncul di tengah pengunjuk rasa dan ikut berorasi di atas mobil tronton milik pengunjuk rasa yang dijadikan sebagai panggung orasi.

Dalam orasinya, Syahrul berjanji akan meneruskan tuntutan demonstran kepada Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Syahrul mengakui, aksi yang dilakukan di Kota Makassar berlangsung tertib dan aman. Menurutnya, itu menunjukkan bahwa aksi dilakukan dengan cara rahmatan lil alamin.

"Saya akan teruskan ini ke pusat, ini maunya masyarakat Sulsel. Ini lah cara-cara rahmatan lil alamin. Ini lah yang patut ditiru dengan baik aman dan kita tidak ragu menyampaikan pikiran ini saya janji malam ini presiden dan wakil presiden sudah mengetahui tuntutan ini," ujarnya.

Syahrul menambahkan, aksi di Sulsel telah memperlihatkan pada Indonesia bahwa masyarakat Sulsel bersatu dengan pendekatan idealisme, bersatu dengan pendekatan qurani, dan berada di lokasi aksi karena akidah.

"Kita bersatu dengan pendekatan qurani, betul? Kita ada di sini karena akidah kita, karena kita istiqamah bersama, negara ini milik kita, betul?" lanjutnya yang dijawab dengan seruan betul oleh pengunjuk rasa.

Ia menegaskan, semua petisi yang telah disampaikan didukung penuh oleh pemerintah, TNI, dan Polri, serta akan meneruskannya pada pemerintah pusat.

Di akhir orasinya, Syahrul meminta pada pengunjuk rasa untuk tetap menjaga kedamaian dan segera pulang ke rumah masing-masing setelah aksi di depan kantornya tersebut. Dan orasi tersebut menjadi penutup unjuk rasa di Makassar yang berlangsung aman.

Sebelumnya, Gubernur berharap apa pun isu yang berkembang secara nasional, tentu direspons secara positif di Sulsel. Aksi damai dan tenteram hari ini diharapkan tetap terjaga bersama ke depannya. Apalagi aksi demonstrasi di Sulsel bukan hal yang baru, dan tentu saja diharapkan tetap berjalan aman.

"Kita mau menjalanlan suatu hukum dengan cara-cara dan aturan hukum yang ada. Aparat kepolisian sudah mengalirkan sesuai dengan apa yang diharapkan demonstran, saya dan pejabat lainnya juga sudah mempersiapkan diri untuk menyalurkan pikiran itu," paparnya.

Syahrul menuturkan, dirinya juga telah memantau kondisi di lapangan, dan semua pelayanan publik tetap berjalan normal. Bahkan tidak ada satu pun bank yang tertutup.

"Semua pelayanan harus jalan, di rumah sakit juga jalan," pungkasnya.

Untuk aksi tersebut aparat kepolisian dan TNI bergabung melakukan pengamanan, baik terbuka dan tertutup. Ada sebanyak 3.100 personel yang diturunkan, terdiri atas 2.232 personel Polri yang melakukan penjagaan terbuka, dan sisanya dari TNI. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya