Polda Tetapkan 4 Tersangka Pungli Bongkar Muat

POLDA Sumatra Utara menetapkan empat tersangka dalam kasus pungutan liar di Pelabuhan Belawan, Medan, Sumatra Utara. Selain tiga tersangka dari Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Upaya Karya, penyidik juga menetapkan satu tersangka pegawai otoritas pelabuhan. "Praktik pungutan liar ini berlangsung sistematik dan terorganisasi. Tidak hanya koperasi bongkar muat, tetapi juga melibatkan otoritas pelabuhan," kata Kapolda Sumatra Utara, Irjen Rycko Amelza Dhaniel, di Medan, Kamis (3/11). Operasi penindakan dilakukan Senin (31/10). Tim Satgas Khusus Merah Putih dan Polda Sumut menangkap tiga tersangka, yakni dua pengurus koperasi dan satu pegawai otoritas pelabuhan.

Dalam pengembangan, satu lagi pengurus koperasi ditangkap. Menurut Kapolda, para tersangka memaksa korban, yakni pengusaha dan perusahaan, membayar kegiatan bongkar muat meski seharusnya tidak menggunakan TKBM. Praktik ini menimbulkan demurrage atau pengenaan denda yang mengakibatkan biaya logistik nasional menjadi tinggi. Pungli dilakukan dengan membuat penghitungan ongkos buruh yang tidak berdasarkan ketentuan, seperti dihitung dari tonase, bukan jumlah buruh yang bekerja. Aturan ini dituangkan menjadi surat keputusan bersama secara sepihak dan sepengetahuan otoritas Pelabuhan Belawan.

Jika pengusaha menolak tarif itu, mereka tidak diizinkan bongkar muat. Dalam penangkapan itu, tim menyita dokumen, cek, dan uang tunai senilai Rp330 juta. "Ada empat perusahaan yang menjadi korban dengan nilai kerugian mencapai Rp61 miliar. Jumlah korban sebenarnya bisa lebih banyak karena ada 68 perusahaan yang melakukan kegiatan bongkar muat di Belawan," tandas Kapolda. Di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Barat, tim Satgas Saber Polres menggeledah ruangan kantor dinas pendidikan, pemuda, dan olahraga. Diduga sejumlah pejabat di kantor ini terlibat dalam praktik pungli kenaikan pangkat guru. Kemarin, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor mengukuhkan Satgas Saber provinsi.