Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PERGERAKAN arus mudik di Provinsi Aceh hingga Kamis (20/3) atau H-10 Idul Fitri 1446 H/2025 M, masih tampak sepi. Belum ada keramaian penumpang yang hendak pulang atau pergi dari dan ke Aceh.
Di terminal tipe B Sigli, Kota Sigli, Ibu Kota Kabupaten Pidie, misalnya, pukul 05.00 WIB Kamis dini hari, hingga pukul 12.00 WIB siang suasana terlihat sepi. Hanya ada beberapa bus reguler dari Medan, Sumatra Utara, mengangkut penumpang seperti biasa.
Lalu isi bagasi bus besar ijuga hanya barang seperti buah-buahan milik pedagang Kota Sigli yang dikirim dari Medan. Begitu juga halnya minibus yang hanya menurunkan penumpang yang bepergian jarak dekat.
Kondisi hampir sama juga mewarnai terminal bus tipe A di Bathoh, Banda Aceh, Ibu Kota Provinsi Aceh. Pergerakan penumpang masih normal seperti hari-hari biasa. Bahkan beberapa bus yang aktif di jalur nasional Banda Aceh-Medan, seperti Kurnia, Pusaka, Sempati Star, Putra Pelangi, dan JRG masih memilih bepergian pada malam hari.
"Belum ada peningkatan penumpang luar biasa. Keadaan penumpang pulang dari luar daerah tidak ada peningkatan berarti. Kalau penumpang minibus juga masih penumpang lokal yang menunggu di pinggir jalan atau naik di luar terminal," tutur Ikhwan, agen penumpang bus di Sigli, Pidie.
Belum membludaknya arus mudik di Aceh diduga karena para perantau Aceh di luar daerah seperti, Sumatra Utara, Padang, Riau, Palembang, dan Lampung yang belum pulang ke kampung halaman. Lalu mereka yang merantau di luar Pulau Sumatra seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan dari berbagai daerah lainnya juga belum mudik ke kampung halaman di Aceh.
Selain masih sepinya penumpang bus umum, arus mudik sepeda motor di jalur Banda Aceh-Sigli, Kabupaten Pidie-Lhokseumawe-Aceh Utara- Langsa, juga masih sepi. Itu merupakan jalur darat di pesisir Selat Malaka yang tahun-tahun sebelumnya ramai pemudik sepeda motor dari Banda Aceh.
Mereka umumnya para mahasiswa/mahasiswi yang kuliah pada berbagai perguruan tinggi di Banda Aceh atau perantau remaja yang pulang ke kampung halamannya. Sepinya jalur itu diduga karena para mahasiswa/mahasiswi belum libur kuliah.
"Minggu depan baru libur kuliah. Setelah libur rencananya baru berangkat pulang berlebaran bersama keluarga di kampung," tutur Farida Hanum, mahasiswa FKIP Universitas Syiah Kuala, asal Kabupaten Pidie, Aceh. (MR/E-4)
Jalur lintas selatan Jawa Barat yang dilalui pengendara merupakan jalur rawan longsor, terutama di perlintasan lingkar atas dan bawah Gentong
Volume kendaraan pada puncak arus mudik dan balik Lebaran 2025 akan mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu.
Pemudik diingatkan untuk tetap waspada, khususnya di malam hari, karena banyak jalan dalam kondisi gelap dan kurang penerangan jalan umum (PJU) di beberapa titik.
PT Astra infra memprediksi untuk arus mudik di ruas Cipali diprediksi akan terjadi pada Jumat, 28 Maret 2025 (H-3) dengan volume arus lalu lintas diprediksi mencapai sekitar 118 ribu kendaraan.
PENINGKATAN kendaraan kembali terlihat di ruas Tol Cikopo-Palimanan (Cipali).
Pemberlakuan potongan tarif tol sebesar 20% yang sudah dimulai pertanggal 24 Maret 2025 pukul 05.00 WIB masih berlanjut dengan ruas berbeda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved