Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEJADIAN kecelakaan air di kawasan pantai selatan Yogyakarta, sering terjadi dan tidak jarang pula menimbulkan kematian. Terakhir, peristiwa mengenaskan itu menimpa 13 siswa SMP Negeri 7 Mojokerto yang kemudian menyebabkan empat orang meninggal dunia di Pantai Drini, Gunungkidul, pada Rabu (29/1) lalu.
Peristiwa ini berawal dari sejumlah siswa yang tengah bermain di pantai hingga berada tepat di sekitar rip current yang ada di lokasi tersebut. Lokasi korban tepat berada di celah antarterumbu yang biasanya digunakan sebagai jalur masuk kapal. Peristiwa ini terjadi saat kondisi gelombang dan ketinggian pasang cukup untuk membentuk rip current.
Rip current adalah arus sempit namun memiliki kekuatan yang besar, biasanya tegak lurus dari bibir pantai menuju ke arah laut. Arus ini terbentuk karena ombak yang datang pecah ketika mendekati pantai dan memunculkan arus umpan (feeder current) dan energi yang dipantulkan kembali ke arah laut. Beberapa arus umpan terakumulasi menjadi 'saluran' arus yang kuat dan berbalik ke arah laut.
Pengajar Sekolah Vokasi UGM Hendi Fachturohman yang kini tengah berada di Inggris untuk menempuh pendidikan menjelaskan, dari hasil riset yang pernah ia lakukan sebelumnya, di kawasan Pantai Drini memang terdapat rip current dengan tipe menetap di lokasi tersebut.
"Rip current yang bersifat menetap dapat muncul pada waktu tertentu ketika kondisi gelombang cukup,” kata Hendi melaui sambungan telepon pada Jumat (31/1).
Hendi, menambahkan faktor pembentuk rip current dipengaruhi oleh kondisi hidrodinamis atau ombak dan pasang surut, serta kondisi batimetri atau kedalaman dasar laut.
Struktur keras seperti tebing juga bisa menjadi faktor pembentuk rip current karena memantulkan gelombang yang datang. Namun begitu, rip current ada yang bersifat menetap dan ada pula yang berpindah-pindah, bergantung pada kondisi morfologi dasar laut ketika rip current terbentuk.
“Peningkatan aktivitas gelombang dapat meningkatkan juga kekuatan rip current karena bisa membangkitkan arus umpan yang lebih kuat,” jelasnya.
Untuk mengantisipasi jatuhnya korban, Hendi membagikan tips untuk mengetahui beberapa tanda-tanda yang bisa dikenali untuk mengetahui adanya rip current.
Adapun tanda yang paling mudah dikenali adalah tidak terbentuknya buih setelah gelombang pecah. Namun jika ombak tidak pecah dan permukaan air yang terlihat tenang, tidak terdapat buih atau riak sebenarnya justru terdapat arus balik yang sangat berbahaya.
“Yang jelas, jika tidak bisa berenang jangan sekali kali-kali masuk terlalu jauh ke laut, dan selalu patuhi himbauan petugas,” katanya.
Hendi pun membagikan cara untuk keluar dari rip current. Jika terjebak di dalamnya, disarankan untuk berenang ke samping kanan atau kiri.
Lalu berenang mengikuti arah rip current hingga keluar dari saluran saat rip current terpecah sehingga bisa mudah untuk berenang menuju kembali ke darat.
Hal tersebut bisa dilakukan daripada melawan arus karena akan sangat susah dan banyak menghabiskan energi.
“Pada kondisi rip current biasanya banyak menimbulkan korban. Korban kehabisan tenaga karena berusaha melawan arah arus,” katanya.
Soal mitigasi dan edukasi ke pengunjung wisata, menurut Hendi, semua pemangku kepentingan perlu duduk bersama untuk merumuskan pengelolaan wisata yang lebih aman.
Pemerintah hendaknya mendukung dengan memberikan perhatian lebih terhadap upaya mitigasi di kawasan pesisir, tidak hanya untuk rip current tapi juga ancaman bencana yang lain.
Di samping itu, pengelola juga diharapkan memprioritaskan keselamatan dan keamanan pengunjung dan aktif melakukan edukasi dan sosialisasi.
“Wisatawan juga perlu proaktif dalam mencari informasi mengenai hal-hal apa saja yang penting untuk dilakukan dan tidak dilakukan ketika berwisata ke pantai. Terpenting, mematuhi himbauan dari petugas,” katanya.
Sebenarnya, menurut Hendi, banyak media edukasi dan cara-cara yang bisa digunakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait rip current ini. Akses informasi saat ini pun sudah sangat mudah.
“Kami sebagai peneliti juga sudah berupaya untuk menyampaikan berbagai cara mitigasi dengan bekerjasama dengan berbagai media," ungkapnya.
Ia menambahkan informasi mengenai rip current sebenarnya juga bisa disampaikan oleh para tour leader atau pihak-pihak yang berkepentingan di bidang wisata.
“Kegiatan study tour sebenarnya menjadi wadah yang pas untuk edukasi hal-hal seperti ini sehingga ada proses pembelajaran yang disampaikan,” jelasnya. (AU/J-3)
Rip current atau arus rip adalah arus kuat yang bergerak menjauh dari pantai menuju laut dengan kecepatan tinggi. Arus ini dapat menyeret perenang ke tengah laut dalam waktu singkat
SEBANYAK 13 siswa SMP asal Mojokerto, Jawa Timur, dilaporkan terseret ombak rip current di pantai Drini, Gunung Kidul Yogyakarta. Tiga orang siswa meninggal dunia di kejadian tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved