Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

32 Ekor Tertangkap, Warga Tuntut Kejelasan Jumlah Buaya Lepas dari Penangkaran Pulau Bulan

Hendri Kremer
26/1/2025 16:57
32 Ekor Tertangkap, Warga Tuntut Kejelasan Jumlah Buaya Lepas dari Penangkaran Pulau Bulan
Peringatan buaya lepas di Pulau Bulan, Kepulauan Riau.(MI/ Hendri Kremer)

SUDAH dua minggu sejak peristiwa lepasnya buaya dari penangkaran PT Perkasa Jagat Karunia (PJK) di Pulau Bulan, Batam, Provinsi Kepulauan Riau, warga masih ketakutan. Sebabnya, perusahaan penangkaran itu tidak juga mengungkapkan jumlah pasti buaya yang lepas. Sementara, hingga kini sudah 32 ekor buaya tertangkap.

 

“Kami minta sampaikan berapa jumlah buaya yang lepas itu. Kalau seperti ini, kami tidak tahu sampai kapan harus waspada,” kata Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Pulau Buluh dan Bulang, Muhammad Safid.

 

Peristiwa jebolnya pagar penangkaran buaya PT Perkasa Jagat Karunia (PJK) terjadi pada Senin (13/1), akibat cuaca ekstrem. Saat ini, tim gabungan dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, PT PJK, dan warga terus melakukan pencarian buaya lepas. Kepala Satuan Kerja Wilayah II Batam BKSDA Riau Tommy Sinambela menyebutkan total buaya di penangkaran Pulau Bulan sekitar 500 ekor, namun belum diungkapkan jumlah buaya yang lepas.

 

Mantan anggota DPRD Kota Batam, Yudi Kurnain, mendorong adanya investigasi terbuka mengenai jumlah buaya yang lepas. Menurutnya, setelah kunjungan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam ke penangkaran buaya Pulau Bulan seminggu lalu, audit terkait jumlah total buaya dan jumlah buaya yang lepas, semestinya telah ada.

 

Yudi mendorong DPRD lebih keras meminta audit itu. “DPRD dapat mendorong dilakukannya audit terhadap jumlah buaya yang ada disana berapa jumlah total buaya yang hidup, berapa yang lepas? Ini harus terbuka,” katanya kepada Media Indonesia, Minggu (26/1).

 

Menurut dia, pihak PT PJK dan BBKSDA Riau perlu bertanggung jawab penuh atas buaya yang lepas dan segera menangkapnya kembali. Jika tidak, dikhawatirkan buaya yang lepas tersebut akan berkembang biak di alam bebas dan membawa berbagai implikasi.

 

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batam, Ardi Winata, pun turut mengimbau agar pengelola industri pariwisata di sekitar pantai lebih berhati-hati dan memberi informasi kepada wisatawan mengenai potensi keberadaan buaya di perairan sekitar Batam. "Kami menghimbau untuk pengelola wisata pantai di Batam agar mengambil langkah antisipatif guna melindungi keselamatan pengunjung," katanya. (M-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya