Dukung Kota Tua Ampenan Jadi Situs UNESCO dengan Mendata Bangunan Bersejarah

Antara
25/1/2025 22:19
Dukung Kota Tua Ampenan Jadi Situs UNESCO dengan Mendata Bangunan Bersejarah
Kota Tua Ampenan(ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

PENDATAAN bangunan bersejarah atau heritage di Kecamatan Ampenan mulai dilakukan. Hal ini ditujukan untuk mendukung Kota Tua Ampenan sebagai situs pariwisata UNESCO.

Camat Ampenan Kota Mataram Muzakir Walad mengatakan bangunan heritage tidak hanya terpusat pada kawasan setelah jembatan Ampenan hingga ke bekas Pelabuhan Ampenan. "Banyak juga bangunan heritage yang bisa ditemui sebelum Jembatan Ampenan," katanya.

Bangunan heritage yang dimaksud yang memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, maupun kebudayaan. Termasuk Lapangan Legenda Malomba juga merupakan bangunan bersejarah karena kawasan itu merupakan barak prajurit Belanda. Selain itu, ada juga bangunan Masjid Nurul Umar yang dibangun tahun 1923 yang sebelumnya bernama Masjid Sirothol Mustaqim, lalu pabrik kecap Wisin.

"Kalau di telusuri, heritage di Kota Tua Ampenan sangat banyak, dan itu bisa menjadi potensi wisata sejarah ketika sudah ada pengakuan dari UNESCO," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram Cahya Samudra mengatakan, ketika legitimasi dari UNESCO sudah didapatkan sebagai situs warisan dunia, bisa berdampak juga pada kunjungan wisatawan luar negeri ke Kota Tua Ampenan.

"Karena itu, mulai sekarang kami harus berbenah melakukan penyiapan berbagai konsep untuk mendukung Kota Tua Ampenan sebagai situs UNESCO," kata Cahya.

Konsep yang disiapkan itu tentu dari berbagai hal seperti fasilitas, sarana, dan akomodasi. Pun harus disiapkan sumber daya manusia (SDM) yang andal, terutama terhadap kelompok sadar wisata (Pokdarwis), sebab mereka yang nantinya akan setiap hari berada di kawasan tersebut.

Selain itu, ketika Kota Tua Ampenan ditetapkan sebagai situs UNESCO, maka berbagai hal pendukung di kawasan tersebut harus berstandar internasional terutama dalam kebersihan lingkungan. Dalam proses tersebut, Dispar Kota Mataram akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Pariwisata, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan selaku pemangku kebudayaan sebab salah satu warisan dari Kota Tua adalah kebudayaan serta pihak-pihak terkait lainnya.

Warisan Kota Tua Ampenan lain yang bisa dijadikan sebagai situs UNESCO di antaranya bekas Pelabuhan Ampenan, kelenteng, rumah dan bangunan tua yang hingga saat ini masih dilestarikan terutama di sepanjang Jalan Pabean. "Jalan Pabean ini menjadi salah satu titik bukti sejarah panjang tentang Pelabuhan Ampenan yang saat itu menjadi pusat kegiatan ekonomi masyarakat," ungkapnya.(M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya